Bangun Pabrik di Indonesia, Korsel Siapkan Rp8,3 Triliun
Selasa, 8 Maret 2016 - 06:10 WIB
VIVA.co.id - Potensi investasi sektor industri makanan dan minuman di Indonesia menarik minat investor Korea Selatan yang menyatakan akan menggelontorkan dana hingga US$600 juta untuk membangun pabrik.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan telah bertemu dengan investor Korea Selatan yang akan membangun dua pabrik makanan dan minuman dengan nilai investasi masing-masing US$ 300 juta sehingga total investasinya US$600 juta (setara dengan Rp8,3 triliun dengan kurs dolar AS Rp13.900).
“Mereka saat ini sedang dalam proses untuk menentukan lokasi. Saat ini alternatif lokasi yang dipilih adalah di sekitar Banten atau Jawa Barat dan Jawa Timur untuk dua pabrik makan dan minuman tersebut,” kata Franky dalam keterangan tertulisnya, Selasa 8 Maret 2016.
Menurut Franky, CEO perusahaan Korea Selatan tersebut menyampaikan permintaannya terkait kebutuhan serta keberlanjutan bahan bahan baku salah satunya jagung.“Mereka sangat siap untuk menyerap apabila bahan baku yang salah satunya Jagung tersebut dapat tersedia di dalam negeri,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa BKPM akan mencari solusi agar produk petani dapat di serap oleh investor. “Mengingat investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja dan substitusi produk impor, serta tingginya multiplier effect yang ditimbulkan,” tuturnya.
Dalam kunjungannya Kepala BKPM juga melakukan One on One Meeting dengan perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang berminat investasi di Indonesia serta menjadi pembicara utama dalam business forum dengan 80 CEO perusahaan-perusahaan yang telah menyatakan minat investasi di Indonesia.
Pejabat Promosi Investasi Perwakilan BKPM (IIPC) di Seoul, Korea Selatan, Imam Soejoedi mengemukakan bahwa IIPC Seoul telah membantu fasilitasi pendirian pabrik tersebut dengan menginformasikan berbagai regulasi dan lokasi-lokasi yang prospektif di Indonesia.
Investor Korsel termasuk yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai US$1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.
Halaman Selanjutnya
Pejabat Promosi Investasi Perwakilan BKPM (IIPC) di Seoul, Korea Selatan, Imam Soejoedi mengemukakan bahwa IIPC Seoul telah membantu fasilitasi pendirian pabrik tersebut dengan menginformasikan berbagai regulasi dan lokasi-lokasi yang prospektif di Indonesia.