Hasil Riset Indonesia Menuju Industri

Menristek, Mohamad Nasir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id –  Pemerintah terus mengupayakan hilirisasi dari hasil riset untuk ditarik oleh para industri. Melalui Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), enam perguruan tinggi di Indonesia didanai. Tujuannya agar pengembangan riset inovasi perguruan tinggi itu bisa menjadi hilirisasi.
 
Menurut Menristekdikti Mohamad Nasir, riset semestinya memberikan dampak langsung kepada masyarakat serta berkelanjutan. Ia mengharapkan  riset bisa menghasilkan suatu kompetisi barang bersaing di kelas internasional.
 
“Ini suatu mimpi yang sangat besar, di mana riset tidak hanya berhenti pada publikasi. Alhamdulillah kita akan tanda tangan dengan Perguruan Tinggi dan dunia usaha,” ucap Nasir saat pemaparannya di Hotel Millenium, Jakarta, Senin, 7 Maret 2016.
 
Dirjen Penguatan Inovasi Jumain Appe menyebutkan, tujuh riset yang bakal jadi industri adalah startup industri benih padi untuk mendukung swasembada pangan nasional oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), Technomed Factory produk-produk alat kesehatan unggulan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Lalu, pengembangan dan produksi biodisel oleh Universitas Indonesia (UI), perangkat Base Station dan Smartphone 4G oleh Institut Teknologi Bandung (ITB).
 
Kemudian, pengembangan industri perbibitan sapi lokal berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi di Maiwa Breeding Centre oleh Universitas Hasanuddin (Unhas) dan konsep inovasi desain fish carrier oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
 
Jumain menambahkan proyek pendanaan terhadap riset inovasi menjadi industri akan dilakukan hingga tiga tahun ke depan. Untuk tahun ini, tujuh riset tersebut mendapatkan dana Rp65 miliar. 

Indonesia 'Miskin' Peneliti, Ini Sebabnya

“Bisa juga mencapai Rp100 miliar, dana itu untuk pengujian alat sebelum ke industri, agar industri yakin,” ujar Jumain.
 
Sementara itu, untuk tahun depan, kata dia rencananya 23 riset lagi akan didanai dan pada sampai tahun ketiga akan terus bertambah. Ia menambahkan, peluncuran produk dari tujuh riset akan dilakukan pada Agustus mendatang. “Mereka (riset) sudah siap produksi,” tambahnya.
 
Adapun pelaku dunia usaha yang telah siap bekerja sama dengan enam Perguruan Tinggi tersebut di antaranya, PT BLST, ASBENINDO, PT Gama Multi Usaha, Yayasan Hepatika, PT Kalbe Farma, PT INTI, PT LAPI dan sebagainya.