Pemerintah Nilai Industri Otomotif RI Semakin Ideal

Beginilah Proses Produksi Vespa Matic Di Vietnam
Sumber :
  • REUTERS / Kham
VIVA.co.id
- Pemerintah menilai, industri otomotif di Indonesia semakin ideal. Sebab, industri ini memperbanyak lini produksi yang menggunakan komponen lokal.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan bahwa pemerintah mendorong perusahaan industri kendaraan bermotor untuk meningkatkan investasi dan memperdalam struktur industri.

"Bukan hanya ke perusahaan mereka yang di Indonesia, kita juga sampai kejar ke prinsipal di negara asalnya. Ini untuk menunjukkan keseriusan sekaligus menyakinkan mereka agar ekspansi," kata Saleh saat meresmikan pabrik ketiga PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Karawang, Banten, dikutip dalam keterangannya, Senin, 7 Maret 2016.

Dia mengatakan, bahwa pabrik yang memproduksi mesin (engine) dan seluas 20 hektare ini dibangun di atas lahan yang seluas 150 hektare. Pabrik yang menelan investasi senilai Rp2,3 triliun ini akan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 orang.
Sri Mulyani Beberkan Cara Ekonomi RI Tumbuh 7 Persen

"Dibangunnya pabrik mesin, juga industri komponen dan pelibatan pelaku lokal menunjukkan industri kita semakin ideal, apalagi orientasinya juga untuk ekspor. Industri otomotif kita on the track dan naik kelas," kata dia.
Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,18% Saja Sudah Mengejutkan

Saleh mengharapkan, agar langkah Toyota ini diikuti oleh agen pemegang merek (APM) untuk meningkatkan industrinya di Indonesia. Dengan begitu, bisa terwujud Indonesia sebagai basis produksi kendaraan bermotor dan komponen, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun tujuan ekspor ke depan. 
Ekonomi Tumbuh karena Pemerintah Lakukan Ini

Dengan pemasok lokal baru sebanyak 12 perusahaan, pabrik ini akan memproduksi mesin aluminium R-NR dengan bahan bakar bensin dan ethanol untuk kendaraan penumpang. 

Dia menuturkan, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai sebesar 80 persen. Tahun 2016 ini, rencananya akan diekspor 79 ribu mesin R-NR ke lima negara di kawasan Asia.

Sementara itu, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Masahiro Nonami, mengatakan bahwa kapasitas produksi pabrik ini sebesar 216 ribu unit per tahun. 

"Mesin buatan Karawang ini bukan hanya untuk pasar Indonesia, tapi juga pasar luar negeri," kata Nonami.

Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation, Koei Saga, mengatakan bahwa ekspansi ini bisa menjadikan Indonesia sebagai negara produsen penting dan basis ekspor bagi produksi kendaraan dan mesin. 

Toyota telah berkomitmen menanam modal Rp5,4 triliun tahun ini setelah tahun 2015 lalu menanam modal Rp5 triliun. Dalam kurun waktu lima tahun, sejak 2015 hingga 2019, total rencana investasi Toyota sebesar Rp20 triliun. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya