Cadangan Batu Bara Tak Mencukupi Program 35 Ribu MW
Senin, 7 Maret 2016 - 17:11 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pemerintah mencanangkan program kelistrikan 35 ribu mega watt, di mana batu bara menjadi salah satu sumber energinya. Namun, ketersediaan batu bara di Indonesia tidak mencukupi program ini.
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), Pandu P. Sjahrir, mengatakan bahwa pihaknya menggandeng satu konsultan, PricewaterCoopers (PwC) Indonesia, untuk mengkaji ketersediaan pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan masalah pendanaan dalam rangka pengembangan program kelistrikan nasional.
Baca Juga :
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
"Hasil survei mengindikasikan kemungkinan cadangan batu bara nasional dengan mengacu pada harga komoditas saat ini tidak cukup untuk memasok 20 GW (giga watt) pembangkit listrik dalam program 35 ribu MW selama 25-30 tahun," kata Pandu, dalam konferensi pers di kantor APBI, Menara Kuningan, Jakarta, Senin, 7 Maret 2016.
Dia mengatakan, batu bara memegang peran penting dalam program kelistrikan nasional. Batu bara dinilai sebagai sumber energi yang lebih murah daripada sumber energi yang lain.
Pemerintah menargetkan batu bara bisa memenuhi 66 persen dari sumber energi primer pembangkit listrik pada tahun 2024.
Tapi, sektor industri batubara sejak tahun 2012 mengalami tantangan yang serius, yaitu permintaan batu bara yang stagnan dan ada kelebihan pasokan batu bara yang disebabkan pelemahan ekonomi.
"Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan marjin profitabilitas secara drastis sejak tahun 2012, yang diikuti dengan pengurangan produksi," kata Pandu.
Pandu melanjutkan, menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dikatakan bahwa ada 32,3 miliar ton batu bara yang merupakan cadangan terbukti (proven).
Tapi, hasil survei APBI menyebut cadangan batu bara hanya sebesar 7,3-8,3 miliar ton pada 2015. Dikatakan juga bahwa cadangan batu bara Indonesia akan habis pada tahun 2033-2036.
"Hal ini kurang dari 20 tahun umur manfaat PLTU, yang termasuk dalam program kelistrikan nasional 35 ribu MW yang umumnya sekitar 25-30 tahun sejak beroperasi komersial," kata dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya