Cara Debat dengan Atasan Tanpa Takut Karier Terhambat

Ilustrasi pekerjaan di kantor.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Menyatakan ketidaksetujuan pada rekan kerja dengan cara konstruktif dan positif bukan hal yang sulit. Namun, bila orang yang kesalahannya perlu didebat adalah atasan, situasinya tentu jadi lebih rumit. 

Meskipun Anda yakin bahwa atasan melakukan kesalahan dan penjelasan yang akan Anda ungkapkan cukup kuat dan masuk akal, mengkritik orang yang kekuasaannya lebih tinggi di kantor bisa berdampak serius pada karier. 
 
Bisa-bisa, kesempatan memperoleh promosi semakin sempit. Atau yang lebih parah, dianggap membangkang dan berujung pada pemecatan. 
 
Tapi tenang, menyatakan ketidaksetujuan dengan atasan bukan hal yang mustahil. Seperti dikutip dari Wise Bread, lakukan lima hal ini untuk melawan bosmu tanpa harus dipecat:
 
1. Pilih waktu dan tempat yang tepat
 
Terkadang masalahnya bukan hanya apa yang Anda sampaikan namun di mana dan kapan. Oleh karenannya, dua hal ini, tempat dan waktu, dalah hal yang harus Anda pilih matang-matang sebelum menyatakan ketidaksetujuan pada atasan. 
Tujuh Pelajaran Tentang Uang dari Ilmu Bela Diri
 
Salah satu waktu yang paling sempurna adalah saat rapat berbagi ide dan pendapat di mana semua anggota tim hadir dan ikut menyatakan pendapat dan idenya. Namun ingat, jangan terlalu agresif, bersikap menuduh atau malah rendah diri. 
Tips Hemat Agar Bisa Sering Liburan
 
Tapi, lihat dulu tipe atasan Anda ini. Jika dia orang yang tidak tahan kritik, terlebih di depan umum, sebaiknya atur waktu agar bisa bertatap muka untuk menyampaikan pendapat Anda.
Pertanyaan yang Harus Dijawab Sebelum Berinvestasi
 
 
2. Mulailah dengan hal positif
 
Mungkin Anda bukan tipe orang yang suka bicara diplomatis dan berputar-putar saat menyampaikan pendapat. Anda adalah orang yang suka bicara to the point. 
 
Namun, cara bicara seperti itu tidak tepat digunakan ketika bersinggungan dengan orang yang memiliki kewenangan tinggi, dan belum tentu mengenal sifat terus terang Anda. Sekadar saran, mulailah membuka pembicaraan dengan hal yang positif. 
 
Tunjukkan kinerja tim atau kebijakan atasan yang Anda anggap positif dalam rangka membangun perusahaan. Berikan kesan bahwa Anda menyukai hal tersebut. Selanjutnya, Anda bisa mulai menyatakan pendapatan dan ketidaksetujuan terhadap atasan. 
 
Percayalah, cara ini akan lebih baik ketimbang berteriak d tengah rapat sambil mengacungkan telunjuk pada atasan sebagai orang yang Anda anggap paling bertanggungjawab.
 
3. Awali dengan bertanya
 
Mungkin manajer kamu adalah atasan yang kaku dan alergi pada sifat kritis. Alhasil, pendapat dan kritik yang diajukan justru akan ditanggapi negatif dan keras. 
 
Bagaimana caranya menghadapi atasan seperti ini? Cobalah menyampaikan pertanyaan pada atasan tersebut. Cara ini adalah yang terbaik untuk menunjukkan bahwa tujuan Anda bukan konfrontatif melainkan bertujuan memulai diskusi yang kolaboratif. 
 
Cobalah ajukan pertanyaan yang memancing diskusi dan merangsang atasan untuk balik bertanya mengenai pendapat Anda terhadap hal tertentu.
 
4. Fokus pada hasil
 
Kebanyakan bos di perusahaan akan lebih mendahulukan kesuksesan perusahaan dibanding egonya sendiri. Meskipun, tidak semua manajer menggunakan filosofi itu. Tapi mari berharap bahwa atasan Anda bukanlah pengecualian itu. 
 
Jadi, bila Anda yakin kritik atau pendapat yang ingin diutarakan memiliki efek yang positif pada produktivitas, bisa jadi atasan justru berpihak pada Anda.
 
 
5. Hormati keputusan akhir
 
Pada akhinya, keputusan akan berada di tangan atasan. Apakah dia akan mempertimbangkan kritik Anda atau tidak, keputusannya tersebut harus tetap dihormati. 
 
Dalam kondisi di mana ide kita ditolak, mungkin akan muncul pikiran untuk idealis dan bersikeras memaksakan pendapat Anda. Namun, yakinlah bahwa tindakan tersebut hanya akan berakhir pada surat peringatan.
 
 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya