Ireng Maulana Selalu Ingin Meninggal Saat Main Musik
- VIVA.co.id/ Shalli Syartiqa
VIVA.co.id - Bos Java Jazz Festival, Peter F Gontha terlihat hadir di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat, untuk melayat almarhum Ireng Maulana Eugene Lodewijk Willem Maulana yang meninggal pada Minggu, 6 Maret 2016 sekitar pukul 00.46 WIB.
"Tadi malam saya masih di Java Jazz Festival, tahu Ireng Maulana meninggal pukul 00.00 WIB. Tiba-tiba dikasih tahu sama ponakan, Ireng Maulana masih sepupuan sama saya," kata Peter usai melayat, Minggu, 6 Maret 2016.
Duta besar Indonesia untuk Polandia itu menceritakan detail sebelum Ireng menghembuskan nafas terakhirnya. Bahkan, ia masih ingat, kata-kata yang sering diungkapkan almarhum padanya semasa hidup. "Ireng sedang main di Fx Senayan dan merasa nggak enak badan. Dari dulu dia (Ireng) selalu bilang kalau sudah waktunya dipanggil Tuhan dia maunya dipanggil waktu main musik. Itu omongan dia dari dulu," katanya.
Diketahui oleh Peter, Ireng memang lahir dari keluarga musisi. Sejak usia muda, almarhum Ireng piawai memainkan gitar. Meski begitu, Ireng di matanya memiliki semangat bagai pengusaha.
"Ireng Maulana dari keluarganya musisi, kalau Ireng main gitarnya memang paling terlambat. Baru usia 20 tahun dia main gitar. Tapi dia dasarnya adalah pengusaha. Umur 20 dia kerja narik bemo. Tapi karena usahanya yang keras dan darah dari keluarga musik," kenangnya.
Ayah kandung Dewi Gontha itu menganggap Ireng takkan pernah mati. "Ireng nggak akan pernah berhenti," ucapnya.