Beli Perabot Bekas Via Online, Kenapa Tidak?
Sabtu, 5 Maret 2016 - 07:29 WIB
Sumber :
- U-Report
VIVA.co.id - Untuk bisa tetap memenuhi kebutuhan, Anda tentu harus pandai-pandai mengatur keuangan dan memilih barang yang berkualitas sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu lebih lama.
Baca Juga :
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Jika harga barang baru dirasa tak terjangkau, mengapa tak membeli barang bekas yang harganya lebih murah? Patut diketahui, belanja barang bekas saat ini bahkan menjadi tren untuk menyiasati pemenuhan kebutuhan.
Dulu untuk membeli barang elektronik bekas, pembeli harus bertemu penjual dan melihat langsung kondisi fisik barang. Seiring dengan kemajuan teknologi, kini model transaksi jual beli telah bergeser menggunakan fitur online. Lebih mudah dan praktis karena pembeli tidak harus bertemu dengan penjual, tetapi transaksi jual beli tetap bisa dilakukan.
Â
Namun segala keunggulan yang ditawarkan dalam jual beli online, masih terselip kelemahan, terutama berkaitan dengan masalah keamanan. Membeli barang secara online, Anda tidak bisa mengecek kondisi barang baik secara fisik maupun non-fisik, terlebih barang elektronik bekas.
Baca Juga :
Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
Â
Nah, agar tidak seperti membeli kucing dalam karung dan terhindar dari penipuan, berikut tips aman belanja online barang elektronik bekas yang bisa Anda terapkan.
Â
Â
1. Manfaatkan mesin pencari untuk survei barang
Â
Untuk mendapatkan harga dan barang elektronik berkualitas walau bekas, Anda bisa memanfaatkan mesin pencari untuk melakukan survei barang. Anda bisa membandingkan harga untuk barang yang sama pada setiap lapak yang menawarkan barang tersebut.
Â
Selain itu, Anda juga bisa membaca ulasan berkenaan dengan spesifikasi barang agar memperoleh informasi dan gambaran yang jelas mengenai kondisi barang. Jangan ragu untuk mengontak penjual untuk mengetahui kejelasannya, karena tak sedikit penjual yang bermanis-manis agar barang dagangannya laku terjual.
Â
2. Cek rekam jejak penjual
Â
Sebagai pembeli, Anda harus cermat dalam memilih penjual. Pilihlah penjual yang terpercaya, memiliki rekam jejak yang baik dalam bertransaksi online, dan tentunya direkomendasikan. Bagaimana caranya bisa mengetahui hal itu semua?
Â
Tentu saja dengan mengecek rekam jejak transaksi sang penjual. Anda bisa membaca review dan testimonial dari pembeli sebelumnya.
Â
Â
Namun, Anda juga harus hati-hati dan waspada, karena tak sedikit oknum penjual yang membuat testimoni palsu untuk menarik perhatian dan kepercayaan calon pembeli. Jika Anda masih kurang yakin dengan rekam jejak transaksi online penjual, jangan ragu untuk bertanya dalam forum yang sudah populer tentang penjual online tersebut.
Â
3. Minta kejelasan garansi barang
Â
Satu lagi yang harus Anda perhatikan dalam berbelanja online barang elektronik bekas yaitu garansi. Meski bekas, ada barang elektronik yang masih memiliki sisa garansi dari vendor. Biasanya barang elektronik bekas yang masih bergaransi harganya lebih tinggi dibandingkan yang garansinya telah lewat.
Â
Jika ternyata barang elektronik yang diinginkan sudah tidak bergaransi, maka jangan pernah ragu untuk meminta kejelasan garansi kepada pihak penjual.
Â
Walau masa garansi tidak sepanjang garansi resmi dari vendor, namun setidaknya Anda memiliki jaminan bahwa barang yang akan dibeli bukanlah rongsokan yang langsung rusak setelah dibeli.
Â
Â
4. Pastikan keamanan transfer dan pengiriman barang
Â
Untuk menghindari kemungkinan tindak penipuan, buatlah kesepakatan tentang mekanisme pembayaran dan pengiriman barang dengan penjual. Jika ternyata penjual masih berada dalam kota yang sama, Anda bisa memilih pembayaran cash on delivery (COD) agar lebih aman.
Â
Apabila penjual tidak berada dalam satu kota, tetapi recommended dalam arti memiliki rekam jejak transaksi online yang baik dan Anda yakin akan hal itu, maka Anda bisa langsung mentransfer ke rekening pribadi penjual.
Â
Namun, apabila Anda masih ragu, buatlah kesepakatan dengan penjual untuk menggunakan jasa pihak ketiga yakni rekening bersama. Pihak ketiga ini akan menjamin keamanan baik bagi pembeli maupun penjual. Penjual akan mengirimkan barang jika pembeli sudah membayar, dan penjual akan memperoleh hasil penjualan setelah barang diterima oleh pembeli.
Â
Setelah disepakati, lanjutkan dengan cara pengirimannya. Barang elektronik, terlebih bekas, termasuk barang yang ringkih, sehingga harus dikemas secara aman agar tidak mudah rusak dalam proses pengiriman. Nah, mintalah pada penjual untuk memilih jasa ekspedisi yang terpercaya mampu menjamin kondisi barang tetap baik sampai pada tujuan.
Â
Harga murah bukan jaminan, carilah barang yang berkualitas
Â
Apapun model transaksi yang akan Anda pilih untuk membeli barang elektronik bekas, jangan pernah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Sekarang, harga mahal tidak selalu barangnya berkualitas.
Â
Demikian pula sebaliknya, harga murah tidak selalu mencerminkan kualitas barang yang buruk. Oleh sebab itu, lakukanlah cek harga pasaran dan baca review secara cermat agar memperoleh barang berkualitas dengan harga yang ramah kantong.
Â
Â
Baca Juga :
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
Siapa sih yang pengen hidup boros?
VIVA.co.id
27 September 2016
Baca Juga :