04-03-1941: Inggris Gelar Operasi Claymore
- gallery.commandoveterans.org
VIVA.co.id - Operasi Claymore adalah nama kode untuk serangan pasukan Komando Inggris di Kepulauan Lofoten, Norwegia selama Perang Dunia II.
Mengutip situs History, Kepulauan Lofoten adalah pusat produksi minyak ikan dan gliserin, keduanya digunakan sebagai bahan peledak berdaya tinggi, yang merupakan tulang punggung industri perang Jerman.
Pendaratan pertama dilakukan pada 4 Maret 1941 yang terdiri dari pasukan Komando Inggris ke III dan IV, 52 personel serta divisi ahli mesin dari AL Kerajaan Norwegia. Pendaratan ini didukung pula oleh enam armada kapal penghancur dan dua kapal angkut pasukan dari Inggris.
Awalnya, Inggris dan Norwegia berusaha menghindari kontak senjata dengan pasukan Jerman karena tujuan utamanya menghancurkan pabrik beserta kilang minyak ikan, lalu kembali dengan 'tangan bersih'.
Benar saja, pasukan ini berhasil menghancurkan pabrik yang berkapasitas 3.600 ton (800 ribu galon) minyak ikan dan gliserin.
Namun, di tengah jalan, pertempuran terbuka tak bisa dielakkan. Mereka pun menemukan 'harta karun' yang sangat berharga dari hanya sekadar memberanguskan pabrik bahan peledak Jerman.
Harta itu mesin kode enigma. Mesin ini adalah 'senjata rahasia' Jerman untuk melindungi kepentingan bisnis, diplomatik dan militer negeri Hitler itu.
Ditemukannya enigma berawal dari kapal AL Inggris menyergap dan menembak kapal pukat bersenjata Jerman, Krebs. Kapal berkapasitas 18 ribu ton itu akhirnya tenggelam setelah dibombardir tembakan meriam Inggris.
Mesin cerdas
Sebelum tenggelam, pasukan Komando Inggris menggerebek isi kapal pukat tersebut. Alhasil, 25 pelaut Jerman ditahan beserta Komandan Krebs, Letnan Hans Kapfinger dan enigma.
Akan tetapi, Kapfinger berusaha membuang enigma ke laut dengan maksud supaya hancur dan kode rahasia yang ada di dalamnya tidak terkuak.
Namun, pasukan Komando Inggris bergerak sigap mengamankan enigma dan akhirnya Kapfinger tewas ditembak lantaran melawan. Total jumlah pelaut Jerman yang tewas sebanyak 14 orang, termasuk Kapfinger.
Kepulauan Lofoten berhasil dikuasai Inggris. Enigma kemudian dibawa ke Bletchley Park. Di sana, Inggris berusaha memecahkan kode sandi mesin yang menggunakan roda rotor ini.
Maklum saja, saat itu belum ada mesin kode secanggih enigma. Butuh waktu sebulan bagi intelijen Inggris (MI6) membongkar 'isi dapur' Jerman, termasuk melacak aktivitas armada kapal selam U-Boat.
Dapat dikatakan, enigma adalah langkah awal untuk menyerang balik Jerman karena hampir semua dokumen, terungkap. Bahkan, MI6 begitu terpesona dengan kecerdasan mesin itu dan mengatakannya sebagai sebuah lompatan besar dalam operasi intelijen.