Kendala Bulog Pengadaan Sapi Dari Nusa Tenggara
Rabu, 2 Maret 2016 - 23:48 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku kesulitan melakukan pengadaan sapi dari peternak di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan kapal angkut ternak.
Baca Juga :
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, menjelaskan kendala tersulit yang dihadapi Bulog saat ini adalah negosiasi harga yang belum mencapai titik temu dalam kesepakatan dengan peternak lokal di wilayah tersebut.
"Jadi, masalah ada di harga yang belum disepakati. Kami ditugaskan lakukan pembelian untuk kontrak jangka panjang. Tapi harganya fluktuatif naik turun," kata Wahyu di kantor Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 2 Maret 2016.
Ia menerangkan, pihaknya sampai saat ini tetap mengacu pada harga Rp40 ribu per kg sapi hidup. Perum Bulog sendiri, diakuinya, tidak akan turun tangan langsung membeli sapi dari peternak lokal, namun akan berkoordinasi melalui mitra kerjasama yang telah disepakati.
"Kami sedang negosiasi juga dengan pemasok besar untuk beli 500 sampai 700 sapi perbulan. Tapi kan tadi, harganya belum sepakat, susah karena harganya naik turun terus," tuturnya.
Seperti diketahui, pemerintah tengah gencar menyiapkan fasilitas kapal angkut ternak berkapasitas 500 ekor sapi yang terus dipasok dari luar jawa untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di DKI Jakarta. Pengadaan kapal ini merupakan salah satu program pemerintah Jokowi-JK untuk mempercepat distribusi logistik di Indonesia. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami sedang negosiasi juga dengan pemasok besar untuk beli 500 sampai 700 sapi perbulan. Tapi kan tadi, harganya belum sepakat, susah karena harganya naik turun terus," tuturnya.