Gerhana Matahari Total Tak Begitu Penting Bagi LIPI
- www.lapan.go.id/Odd Høydalsvik
VIVA.co.id – Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Iskandar Zulkarnain, mengungkapkan institusinya tidak akan terlibat secara penuh mengenai kedatangan Gerhana Matahari Total (GMT). Sebab, menurut Iskandar fenomena tersebut tidak 'terlalu penting' bagi LIPI.
"Menurut saya, GMT itu bukan fenomena semua orang. Itu hanya untuk komunitas khusus saja, bukan untuk masyarakat umum," ujar Iskandar ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu, 2 Maret 2016.
Iskandar mengatakan, GMT akan menjadi peristiwa penting bagi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), bukan LIPI. Maka dari itu, lembaganya tak mengerahkan penelitinya untuk melakukan riset GMT tersebut yang akan terulang lagi di Indonesia 350 tahun lagi.
"Tidak ada riset, karena GMT ini fenomena alam yang siklusnya hanya melewati dan kita tidak punya peneliti astronomi. Kita tidak prepare untuk menyambut GMT, beda dengan Lapan. Bagi mereka, momen ini penting untuk kumpulkan data," ucapnya.
Mengenai dampak GMT terhadap fauna dan flora juga tak membuat tertarik LIPI. Dikatakan dia, pertunjukan alam itu tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi flora dan fauna.
"GMT ini hanya sebentar, tidak terlalu berpengaruh terhadap perilaku flora dan fauna. Itu hanya hitungan menit. Tapi, kita kerahkan bantuan melalui ilmu kita, misalnya ilmu astrofisika untuk menganalisi gelombang gravitasi. Kita kirim untuk bantu," tutur dia.