2-3-1969: Militer Soviet dan China Terlibat Baku Tembak
Rabu, 2 Maret 2016 - 08:14 WIB
Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id - Keretakan besar yang terjadi antara Uni Soviet dan China pada masa Perang Dingin memuncak dalam bentuk bentrok senjata. Militer Soviet dan China saling melepaskan tembakan pada 2 Maret 1969.
Baku tembak itu terjadi setelah dua negara dengan pengaruh komunis yang besar tersebut terlibat dalam sengketa wilayah di sungai Ussuri, di wilayah Vladivostok, Rusia.
Hari itu, Rusia mengatakan militer China telah menyeberangi batas wilayah di antara kedua negara dan menyerang pos perbatasan Soviet. Mereka juga membunuh dan melukai petugas penjaga perbatasan. Soviet melakukan serangan balik.
Namun, laporan pihak China menyatakan sebaliknya. Justru Soviet yang lebih dulu menyeberangi perbatasn dan memukul mundur pasukan China. Untuk pertama kalinya, kedua negara mengakui bentrok senjata ini secara terbuka. Sebelum ini, bentrok senjata dikabarkan beberapa kali terjadi, namun kedua pihak menutupinya.
Dikutip dari History, sejak tahun 1960, hubungan antara Soviet dan China terus memburuk. China menuding kepemimpinan Soviet telah menyimpang dari ajaran murni Marxisme. Dan pertengahan tahun 1960-an, pemimpin China secara terbuka mengatakan, Amerika dan Soviet melakukan konspirasi untuk menghadang revolusi China.
Sementara itu, bagi Amerika Serikat, rusaknya hubungan Soviet dan China menjadi jalan pembuka bagi kesempatan diplomasi. Awal tahun 1970-an, Amerika Serikat mulai melakukan inisiasi untuk membuka kesempatan diplomasi dengan China. Hubungan AS dan China retak setelah tahun 1949, China resmi mengumumkan kemenangan revolusi komunis di negaranya.
Tahun 1972, Presiden Richard Nixon mengejutkan dunia dengan mengumumkan rencana kunjungan ke China. Dorongan terkuat AS untuk memperbaiki hubungan dengan China adalah untuk menekan Soviet.
AS menjadikan hubungan dengan China sebagai cara agar Soviet bersedia melunakkan sikap mereka soal kontrol senjata dan dukungan mereka pada pemberontak di Vietnam Utara. Mengadu dua raksasa komunis ini menjadi andalan AS dalam melakukan diplomasi selama masa Perang Dingin. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikutip dari History, sejak tahun 1960, hubungan antara Soviet dan China terus memburuk. China menuding kepemimpinan Soviet telah menyimpang dari ajaran murni Marxisme. Dan pertengahan tahun 1960-an, pemimpin China secara terbuka mengatakan, Amerika dan Soviet melakukan konspirasi untuk menghadang revolusi China.