Bertahun-tahun Hilang, Pria Ini Sudah Jadi Mumi di Kapalnya
- Mirror/Facebook Barobo Police
VIVA.co.id – Seorang pria Jerman ditemukan sudah menjadi mumi di dalam kapalnya. Ia masih duduk di samping radio komunikasi.
Manfred Fritz Bajorat, 59 tahun, ditemukan oleh dua orang nelayan pada akhir pekan lalu di perairan Filipina. Tubuhnya tetap berada di kursi dekat radio komunikasi. Ia diperkirakan masih berusaha melakukan sebuah panggilan terakhir.
Pelaut yang meninggal secara tragis ini juga sempat menulis pesan untuk Claudia, istrinya yang meninggal karena kanker pada tahun 2010.
Di atas selembar kertas ia menulis, "kita telah bersama selama 30 tahun dalam jejak yang sama. Namun kekuatanNYA jauh lebih kuat dari keinginanmu untuk tetap hidup. Akhirnya kamu pergi. Semoga kamu beristirahat dalam damai. Manfred-mu."
Tak jelas sudah berapa lama ia tewas, dan sudah berapa lama kapalnya terombang-ambing di laut lepas. Tapi ia dilaporkan sudah tak terlihat sejak tahun 2009. Di dalam kabin juga ditemukan album foto, pakaian, dan beberapa kaleng makanan yang berserakan di seluruh interior kapal.
Kapal yang diberi nama Sayo itu ditemukan mengapung sejauh 40 mil dari perairan Filipina di Samudera Pasifik, saat seorang nelayan melihat kapal tersebut terombang-ambing.
Belum jelas apa yang menyebabkan Manfred tewas. Kondisi didalam kapal sudah agak hancur. Beberapa tiang rusak, dan sebagian kabin terendam air. Polisi memperkirakan jasad Manfred tetap awet karena faktor suhu panas, angin laut yang kering, dan udara yang asin membantu proses pengawetan.
Pria ini berhasil diidentifikasi dari sejumlah catatan yang ia buat, dan tersebar di dalam kapal. Polisi terus melakukan penelusuran untuk menemukan jejak pelayaran terakhirnya, dan berusaha menemukan siapa orang terakhir yang ia ajak bicara.
Tahun 2008, Manfred berpisah dengan istrinya, yang selama ini selalu bepergian bersamanya. Istrinya akhirnya meninggal dunia karena kanker. Tahun 2009 di Mallorca, ia sempat bertemu dengan seorang pelaut bernama Dieter.
Pria ini mengatakan kepada media Jerman, BILD, bahwa Manfred adalah seorang pelaut yang berpengalaman. "Saya tak yakin ia bisa tenggelam karena badai. Saya yakin kerusakan kapal terjadi setelah ia tewas," kata Dieter kepada BILD, seperti dikutip dari Mirror, Selasa, 1 Maret 2016.
Kini, jasad Manfred sedang menjalani autopsi di kota Butuan. Sedangkan kapalnya disandarkan di pelabuhan Barobo, Filipina. Juru bicara kepolisian Filipina mengatakan, tak memiliki bukti ada orang lain di kapal tersebut, juga tak ada senjata yang ditemukan.
Dr Marck Benecke, seorang pakar kriminologi forensik mengatakan, "posisi duduknya mengindikasikan kematian mendadak. Mungkin ia terkena serangan jantung."
Kedutaan Besar Jerman di Manila terus melakukan kerja sama untuk menemukan jejak keluarga Manfred di Jerman. Ia diyakini memiliki seorang anak bernama Nina, yang bekerja sebagai seorang kapten di sebuah kapal kargo. (ase)