Ini Strategi Bank Jabar Turunkan NIM di Bawah 10%

Kantor Pusat Bank BJB
Sumber :

VIVA.co.id - Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan mendorong perbankan nasional melakukan efisiensi, dengan menurunkan marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) di bawah 10 persen, atau single digit

PT Bank Jawa Barat Banten Tbk menegaskan, pihaknya akan tetap mempertahankan NIM di kisaran 6,3 persen tahun ini.
 
Direktur Utama Bank Jawa Barat Banten, Achmad Irfan, mengatakan hal tersebut mengacu pada capaian kinerja tahun buku 2015, di mana perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,38 triliun, atau meningkat 24,7 persen dari tahun sebelumnya, 2014.
 
"Kami akan jaga NIM dikisaran 6,3 persen dengan melakukan efesiensi," kata dia di Jakarta, Senin, 29 Februari 2016.
 
Irfan menjelaskan, efesiensi akan dilakukan dengan memperbesar porsi dana murah, atau (current account saving account/CASA). Menurutnya, tahun ini pihaknya akan menggenjot dana murah dari tabungan.
Bank Jabar Banten Bagi Dividen Rp828 Miliar
 
"Pada akhir tahun 2015 CASA 52,4 persen. Dan, kami targetkan pada akhir tahun 2016, porsi dana murah mencapai 60 persen, dengan cara mengenjot tabungan," ujarnya.
Permudah Layanan Nasabah, Taspen Gandeng Bank Woori Saudara
 
Di samping itu, kata Irfan, pihaknya akan melakukan efisiensi sumber daya manusia (SDM) dan merampingkan jumlah jaringan kantor, di mana akan kembali mengevaluasi pembukaan jaringan kantor baru pada tahun ini. 
BI Rate Turun Belum Dongkrak Penjualan Apartemen
 
Dia menjelaskan, jaringan kantor khusus yang menyasar segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) atau warung BJB akan dievalusasi ulang. 
 
"Dari 443 unit warung BJB akan dialihkan ke 12 cabang dengan pembentukan cluster," tuturnya.
 
Dia berharap, dengan kebijakan pemerintah yang melarang penempatan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dengan bunga khusus akan sangat menolong penekanan biaya dana.
 
"Umumnya special rate (bunga khusus) yang diminta sebesar tujuh persen hingga delapan persen," tuturnya.
 
Dia menambahkan, penurunan NIM hingga satu digit seperti yang diinginkan pemerintah dapat dicapai. Sebab, sejak 2011, pihaknya telah menyalurkan kredit mikro dengan bunga 8,3 persen.
 
"Nama programnya kredit cipta rakyat dengan bunga 8,3 persen, atau per bulan 0,67 persen," ucapnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya