Jokowi Saksikan Penandatangan Proyek ESDM Rp3 Triliun
Senin, 29 Februari 2016 - 13:00 WIB
Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA.co.id - Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) melakukan penandatanganan kontrak kegiatan strategis tahun anggaran 2016 senilai Rp3,04 triliun.
Adapun, sebagian besar paket pekerjaan yang ditandatangani adalah untuk proyek infrastruktur.
Presiden RI Joko Widodo langsung menyaksikan penandatanganan yang didampingi oleh Menteri ESDM, Sudirman Said, beserta jajarannya.
Jokowi mengatakan, 20 hingga 30 tahun ke depan akan terjadi persaingan yang ketat di bidang sumber daya energi dan pangan.
"Maka mulai sekarang, kami harus membuat strategi besar, untuk fokus pada pangan dan energi, serta membangun infrastruktur pendukungnya," ujar Jokowi, dalam sambutannya di Plaza Kementerian ESDM, Senin 29 Februari 2016.
Jokowi menuturkan, jika kontrak dimulai lebih awal, akan lebih mudah untuk mengatur dan mengelola proyek.
Dia juga berpesan kepada Sudirman dan jajaran Kementerian ESDM, untuk terus memantau dan cepat mengambil keputusan dalam setiap masalah.
"Agar pekerjaan lebih cepat selesai dan berkualitas, serta dapat menjadi penggerak perekonomian setempat yang manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat," ujar Jokowi.
Baca Juga :
Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat
Sementara itu, Sudirman mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya memaksimalkan penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Baca Juga :
Jokowi: Indonesia Bangga Raih Perak Pertama
Hal ini direalisasikan melalui pembentukan unit pengendalian dan pemantauan pembangunan infrastruktur (UP3I).
"UP3I ini bertugas mengawasi dan mengendalikan pembangunan infrastruktur yang didanai oleh APBN," jelas Sudirman.
Kontrak infrastruktur strategis yang ditandatangani hari ini, terdiri atas stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), jaringan gas, pipa gas, pembangki listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga sampah, dan pembangkit listrik tenaga biogas, yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.
Sudirman menyebutkan, satu kontrak dengan nilai terbesar, yaitu pembangunan jaringan gas Prabumulih yang berlokasi di Sumatera Selatan, dengan nilai kontrak Rp493 miliar.
Selain itu, Sudirman menjelaskan, ada satu kontrak terjauh, yakni PLTS 2 megawatt yang berlokasi di Manokwari, Papua Barat, dengan nilai Rp57 miliar.
"Pelaksanaan pembangunan infrastruktur strategis ini akan mempermudah akses masyarakat terhadap energi," kata Sudirman. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kontrak infrastruktur strategis yang ditandatangani hari ini, terdiri atas stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), jaringan gas, pipa gas, pembangki listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga sampah, dan pembangkit listrik tenaga biogas, yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.