Harga Stagnan, Saatnya Beli Apartemen
Jumat, 26 Februari 2016 - 12:22 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Harga jual apartemen di Jakarta sepanjang tahun ini diperkirakan tak mengalami kenaikan signifikan atau bahkan hampir stagnan. Daya beli masyarakat yang belum membaik membuat penjualan apartemen tak begitu tinggi.
Baca Juga :
Ketika Mal Tua Disulap Jadi Apartemen Mungil
Director Advisory Services Konsultan Properti Coldwell Banker Commercial, Tommy H Bastamy, memperkirakan harga jual hanya mengalami pertumbuhan terbatas, berkisar antara dua hingga tiga persen dalam setiap kuartal.
"Permintaan apartemen pada kelas menengah dan menengah ke bawah akan menjadi pembangkit permintaan utama," ujar Tommy, dikutip dalam risetnya, Jumat, 26 Februari 2016.
Menurutnya, kinerja pasar properti Indonesia dalam waktu dekat masih akan stagnan sebagai dampak dari belum pulihnya pelemahan ekonomi dalam beberapa periode terakhir.
Namun, Tommy yakin sentimen positif terhadap sektor properti akan terjadi pascamembaiknya perekonomian.
Seperti diketahui, ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan tumbuh 5,3-5,4 persen, lebih baik dibanding tahun lalu.
Dia menjelaskan, permintaan apartemen saat ini utamanya berasal dari investor yang berharap memperoleh keuntungan dari kenaikan harga jual, dan pembeli yang menginginkan pendapatan sewa dari apartemen itu.
Berdasarkan alasan tersebut, katanya, pasar apartemen dengan potensi pasar sewa yang lebih baik akan sedikit bertumbuh dibandingkan yang lain.
"Sumber permintaan sewa utama umumnya berasal dari mahasiswa atau pekerja di kawasan industri atau bisnis," ungkapnya.
Dia memaparkan, permintaan unit apartemen tidak hanya berasal dari penduduk sekitar, tetapi juga dari pembeli luar kota.
Adapun, selama triwulan IV-2015, rata-rata harga apartemen relatif stagnan dan hanya tumbuh sebesar 0,87 persen dari harga pada triwulan sebelumnya.
Selain masih terbatasnya permintaan, stagnannya harga rata-rata apartemen juga disebabkan oleh lebih banyaknya peluncuran proyek baru yang menyasar kelas menengah bawah yang harganya ditawarkan lebih rendah dari harga rata-rata pada periode sebelumnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun, Tommy yakin sentimen positif terhadap sektor properti akan terjadi pascamembaiknya perekonomian.