Bangun Pipa Gas Rp300 Triliun, Pemerintah Gandeng Swasta

Ilustrasi pipa gas
Sumber :
  • VIVAnews/Rizki Aulia Rachman

VIVA.co.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan skema virtual pipeline.? Nantinya, skema ini untuk membangun infrastruktur penyaluran gas di seluruh Indonesia.

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW
Pembangunan? infrastruktur gas ?ini diharapkan merata penyalurannya ke seluruh pelosok Indonesia. Dalam pembangunannya, pemerintah butuh dana sekitar US$24,5 miliar atau sekitar Rp300 triliun? untuk membangun infrastruktur ini.
 
Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, mengingat dana tersebut merupakan jumlah yang besar, kemungkinan tidak akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
 
2024, Blok Masela Siap Produksi?
"Saat ini kita sudah siapkan virtual pipeline LNG ke Indonesia Timur. Biayanya US$24,5 miliar, ini hampir Rp300 triliun, ini kalau gunakan APBN, mission impossible," ujar Wirat di Jakarta, Rabu, 24 Februari 2016.
 
Dengan begitu, Wirat mengaku, dalam membangun proyek ini, dipastikan butuh? kerja sama dari pihak swasta. Nantinya, APBN hanya akan digunakan sebagai pemicu dari pembangunan ini.
 
"Sebagian kecil APBN sebagai pemantik. Sementara yang ekonomis dan bagus kita undang swasta, kan nilainya US$24 miliar lebih," katanya.
 
Ia menambahkan, jika pembangunan ini telah berjalan, diharapkan harga gas tidak akan berbeda jauh antar daerah meski disalurkan ke berbagai pulau di Tanah Air. Menurut Wirat dalam pengelolaannya, nanti pemerintah akan melakukan penataan melalui badan penyangga gas nasional.
 
"Sebagai negara ditata lewat badan penyangga, akan cross subsidi seperti harga premium di Maluku dan Jawa sama. Inilah butuh badan penyangga, kalau ada AKR Corporindo sebagai distributor, kita tata harganya," ujarnya.
Petugas PT PLN (Persero) melakukan pemeriksaan rutin di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Taman Jeranjang. Lombok, NTB.

PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik

Selama ini, hanya terkonsentrasi di pulau Jawa.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016