Ekonomi Singapura Capai Titik Terendah Sejak 2009

Warga Singapura
Sumber :
  • REUTERS/Tan Shung Sin

VIVA.co.id - Ekonomi Singapura tumbuh hanya dua persen pada tahun 2015. Ini pertumbuhan tahunan terendah sejak 2009 ketika ekonomi sedang dilanda krisis keuangan global.

Data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan dan Industri (MTI) SIngapura, Rabu 24 Februari 2016, angka pertumbuhan itu menurun tajam dari 3,3 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan kali ini didukung penjualan grosir, perdagangan eceran, keuangan dan asuransi.
 
Pada kuartal keempat, ekonomi tumbuh lebih lambat dari yang diperkirakan yaitu 1,8 persen dari tahun lalu, setelah produksi di sektor industri pada bulan Desember mengalami kemerosotan terbesar tahun-ke-tahun dalam delapan bulan, demikian dilansir dari laman Chanel News Asia, Rabu.
 
MTI telah mempertahankan perkiraan pertumbuhan antara satu persen dan tiga persen tahun ini. "Meskipun pertumbuhan global diperkirakan akan meningkat, namun perlambatan tetap berlanjut di China," kata Sekretaris MTI, Ow Foong Pheng.
 
Data ekonomi juga menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja, yang diukur dengan nilai tambah per pekerja, tumbuh 0,5 persen pada kuartal keempat - peningkatan pertama sejak kuartal pertama 2014 - didorong oleh grosir dan perdagangan eceran serta sektor konstruksi.
BI: Ketidakpastian Politik Pengaruhi Kepercayaan Pasar
 
Pada tahun 2015 secara keseluruhan, produktivitas turun 0,1 persen, sedikit meningkat dari penurunan 0,5 persen pada tahun 2014.
Bursa Asia Pasifik Terhempas Sentimen Wall Street
Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Investor mencermati siapa presiden AS yang baru.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016