2020, Tiga Miliar Orang di Bumi Terancam Masih Offline
- Pixabay
VIVA.co.id - Dalam sebuah studi State of Connectivity menunjukkan kalau pada akhir 2015, sudah ada 3,2 miliar orang di seluruh dunia yang terhubung akses internet. Namun, nyatanya angka itu masih di bawah dari orang yang belum terkoneksi sebesar 4,1 miliar orang.
Laporan yang disponsori langsung oleh Facebook ini menunjukkan sepanjang 2015, ada 200 juta orang tambahan yang baru tersentuh dunia maya. Disebutkan, kalau mereka memperoleh akses internet karena ada layanan yang memberikan tarif data terjangkau.
Pada studi itu menjelaskan, orang-orang yang mendapatkan akses internet memungkinkan turut membantu dalam meningkatkan taraf ekonominya.
"Sebagian besar dunia berkembang karena online, tetapi negara berkembang jauh di belakang. Daerah perkotaan terhubung, tetapi daerah pedesaan belum tersentuh," tulisĀ State of Connectivity dikutip dari laman Daily Mail, Rabu, 24 Februari 2016.
Tak hanya soal profil koneksi di seluruh dunia ke internet, laporan itu juga membahas secara rinci mengenai internet dan manfaatnya. Disebutkan, di banyak negara, perempuan cenderung lebih banyak berselancar di internet, ketimbang pria.
"Dan, bahkan jika seluruh dunia hidup belum dalam jangkauan infrastruktur yang memadai, maka hampir satu miliar akan buta huruf atau tidak mampu meraih keuntungan dari konten online," jelasnya.
Maka dari itu, menghubungkan setiap orang di seluruh dunia untuk berduyun-duyun memanfaatkan teknologi internet merupakan tantangan terbesar. Dengan kerja sama berbagai pihak melalui inovasi dan investasi, niscaya tantangan dapat dilalui dengan mudah.
"Jika tidak ada perubahan yang signifikan saat ini, diperkirakan lebih dari tiga miliar orang akan tetap offline sampai tahun 2020 yang tersebar di negara berkembang," begitu yang tertera dalam laporan tersebut.
Sampai saat ini, Facebook sedang getol-getolnya menyebarkan program internet gratis melalui Internet.org. Namun, nyatanya program yang diusung oleh Mark Zuckerbeg itu tidak berjalan mulus. Terakhir, India menjadi negara penentang Internet.org, karena dinilai tidak memegang konsep net neutrality.
Internet.org memungkinkan pengguna dapat mengakses Facebook beserta situs-situs yang sudah bekerja sama, maka dapat diakses secara gratis. Sedangkan, net neutrality menyatakan kalau semua penyedia konten internet harus bersikap adil dan tidak membatasi hak akses pelanggan.