Empat Pilar Perekat Mengadakan Cap Go Meh Secara Terbuka
VIVA.co.id – Masyarakat Kota Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat pada umumnya pada Senin 22 Februari 2016 tumpah ruah di sepanjang Jl. Gajah Mada, Pontianak, Kalimantan Barat.
Sejak pukul 13.00 WITA mereka sudah berada di kanan kiri jalan di daerah pecinan itu. Mereka rela berdesak-desakan karena untuk menikmati karnaval dalam rangka perayaan Cap Go Meh, Imlek 2567.
Dalam perayaan Cap Go Meh yang digelar mulai tanggal 20 - 23 Februari 2016, dalam karnaval ada 13 replika naga, liong, yang mempunyai panjang di antaranya hingga 100 meter. Tak hanya replika naga, 20 barongsai juga menyemarakkan karnaval yang diadakan setiap tahun itu. Menurut panitia, karnaval itu diselenggarakan selain untuk melestarikan budaya, menjaga persatuan di antara masyarakat, juga untuk mendukung program pariwisata kota Pontianak.
Menurut panitia, dalam rangka Cap Go Meh, telah dilakukan pemasangan lampu sepanjang Jl.Jenderal Sudirman dan Jl. Diponegoro. Lampu lampion itu jumlahnya mencapai 2500 buah. Pada malam hari juga akan digelar pentas naga langit. Ditegaskan kembali oleh panitia bahwa kegiatan itu dilakukan untuk mempromosikan Kalimantan Barat ke dunia supaya dapat meningkatkan kunjungan wisata.
Dalam sambutannya, Walikota Pontianak Tarmidzi mengatakan bahwa karnaval Cap Go Meh tahun ini lebih meriah dibanding tahun lalu. Buktinya dikatakan oleh Tarmidzi, tahun sebelumnya replika naga hanya ada 9. Selain itu tahun ini juga ada pertunjukkan naga langit di malam hari.
Diungkapkan bahwa karnaval Cap Go Meh bisa berlangsung karena ada kebersamaan di masyarakat Pontianak. Menurutnya kebersamaan itu harus dijaga. Ini penting sebab bila masyarakat kondusif maka perekonomian bisa berkembang.
Investor akan menanamkan investasi yang paling pertama dilihat adalah soal kondusifitas masyarakat. "Masyarakat Pontianak bisa bersatu sehingga bisa terjaga suasana kondusif," ujarnya.
Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta, yang juga putra daerah Kalimantan Barat dalam sambutannya mengatakan bahwa hari ini merayakan karnaval Cap Go Meh. Diungkapkan pawai ini pawai terbesar kedua setelah pawai serupa yang dilakukan di Pontianak di saat dihadiri oleh Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan itu Osman Sapta mengatakan mengapa kita sebagai masyarakat dan bangsa bisa berbahagia dan makmur, karena kita mempunyai Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Itulah perekat sehingga kita bisa mengadakan Cap Go Meh secara terbuka," ujar Osman Sapta.
Lebih lanjut dikatakan, bila kita menghayati Empat Pilar, maka kita adalah anak-anak bangsa dan pemersatu keberagaman. Diakui saat ini terjadi kelunturan paham kebangsaan. Untuk itu dirinya memilih menghadiri acara ini untuk mendukung semangat persatuan di masyarakat. (rin)