Bunga Deposito Turun, Taspen Ubah Arah Investasi

Senin, 22 Februari 2016 - 13:46 WIB

Oleh :

Public expose PT Taspen.

Sumber :

VIVA.co.id/Rizki Aulia R.

VIVA.co.id

- PT Taspen (Persero) saat ini tengah menyiapkan langkah strategis terkait rencana pemerintah yang akan menurunkan bunga deposito perbankan menjadi

single digit

pada tahun depan.

Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro mengatakan, pihaknya akan mengurangi haluan investasi (shifting) deposito perbankan dan memperbesar porsi investasi ke surat utang negara (SUN).

"Ini peringatan bagi Taspen. Pemerintah ingin turunkan bunga menjadi single digit, Taspen siapkan langkah strategis penurunan bunga," ujar Iqbal di kantornya, Jakarta, Senin, 22 Februari 2016.

Tercatat, aset investasi Taspen hingga saat ini sebesar Rp143,32 triliun berbentuk obligasi, sukuk, kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) sebesar Rp91,61 triliun.

Selain itu, berbentuk deposito bank pemerintah maupun swasta sebesar Rp44,93 triliun atau 31,51 persen serta saham sebesar Rp5,78 triliun. Sedangkan, target investasi Taspen tahun ini sebesar Rp162 triliun.

Pada 2015, hasil investasi Taspen sebesar Rp12,36 triliun atau meningkat 10,12 persen dari realisasi 2014 sebesar Rp11,22 triliun. Sedangkan, target hasil investasi tahun ini sebesar Rp14,98 triliun.

"Strategi ini kemana? Kalau kami baca, pemerintah inginkan single digit, NIM (net interest margin) juga ditipiskan, berdampak portofolio. Bahwa terjadi shifting dalam pengelolaan investasi," katanya menambahkan.

Iqbal menjelaskan, Taspen akan meningkatkan investasi langsung yang sebelumnya hanya 0,5 persen menjadi 2,64 persen. Investasi saham dari 4,06 persen menjadi 12 persen, investasi SUN dari 64 persen menjadi 68 persen.

Sedangkan, untuk bunga deposito perbankan akan terjadi penurunan cukup tinggi. Dari yang sebelumnya 31,57 persen menjadi 16,5 persen atau turun 50 persen.

"Kami enggak bisa terlalu berharap, enggak bisa lagi. Saat ini bunga deposito sembilan persen, kalau turun single digit bisa lima persen. Bisa berdampak ke kinerja, tapi kami mendukung langkah pemerintah atur tingkat bunga menjadi lebih baik."