11-2-2002: Slobodan Milosevic Mulai Diadili di Belanda

Mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic saat di persidangan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Hari ini 14 tahun yang lalu, mantan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic, diadili di Denhag, Belanda. Ia diadili dengan tuduhan melakukan genosida dan kejahatan perang di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo.

Dikutip dari History.com, sejak 31 Januari 1946, Yugoslavia, yang terdiri dari Kroasia, Montenegro, Slovenia, Serbia, Bosnia-Herzegovina, dan Masedonia, menjadi Republik Federasi yang dipimpin oleh pemimpin komunis Marshal Tito. Tito meninggal dunia pada bulai Mei tahun 1980, dan sepuluh tahun kemudian Yugoslavia mengalami perpecahan.

Milosevic menjabat sebagai Presiden Yugoslavia pada tahun 1989. Namun setahun kemudian pergolakan didalam negaranya mengguncang begitu kuat.

25 Juni 1991, Kroasia dan Slovenia mendeklarasikan kemerdakaan negara mereka dari Yugoslavia. Milosevic yang marah mengirimkan tank dan tentaranya ke perbatasan Slovenia. memicu perang singkat yang berakhir pada pemisahan diri Slovenia.

Di Kroasia, pertempuran pecah antara Kroasia dan etnis Serbia, dan Serbia mengirim senjata dan perlengkapan medis untuk para pemberontak Serbia di Kroasia. Pasukan Kroasia bentrok dengan Serbia yang dipimpin pasukan militer Yugoslavia Serbia dan pendukung Serbia. Diperkirakan 10.000 orang tewas dan ratusan kota-kota Kroasia hancur sebelum PBB mendesak gencatan senjata pada Januari 1992.

Pada bulan Maret, Bosnia-Herzegovina menyatakan kemerdekaannya. Milosevic yang marah lalu mendanai pemberontakan Serbia Bosnia berikutnya. Insiden ini memulai perang yang diperkirakan menewaskan  200.000 orang. Tahun 1995, Serbia dan Bosnia menyepakati perjanjian damai yang ditengahi AS di Dayton, Ohio.

Di Kosovo, sebuah provinsi yang sebelumnya adalah otonom Serbia, pasukan pembebasan bentrok dengan Serbia. Yugoslavia kembali mengirim pasukan. Saat itulah berhembus laporan, Milosevic telah meluncurkan kampanye pembersihan etnis terhadap warga Kosovo etnis Albania.

Sebenarnya Milosevic tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden ketiga Yugoslavia. Namun ia mengangkat dirinya sendiri menjadi presiden Yugoslavia pada tahun 1997. Begitu pula ketika ia kalah dalam pemilihan presiden pada September 2000, ia menolak menerima kekalahan. Namun protes massa memaksanya mengundurkan diri sebulan kemudian.

Dia didakwa dengan tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dan akhirnya menyerah kepada pihak berwenang Serbia pada tanggal 1 April 2001. Bulan Juni tahun yang sama, ia diekstradisi ke Belanda dan didakwa oleh pengadilan kejahatan perang. Milosevic meninggal di selnya pada 11 Maret 2006 karena serangan jantung. Ia meninggal pada usia 64 tahun sebelum sidang dapat diselesaikan.

Pada Februari 2003, Serbia dan Montenegro menjadi persemakmuran dan resmi menghilangkan nama Yugoslavia. Pada bulan Juni 2006, kedua negara menyatakan kemerdekaan mereka dari satu sama lain.

Penjahat Perang Bosnia Tunggu Vonis Maut Den Haag