Hujan Ringan Turun Saat Gerhana Matahari Total
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Hanya tinggal 27 hari lagi fenomena langka Gerhana Matahari Total (GMT) yang diperkirakan muncul pada 9 Maret 2016, akan dinikmati oleh masyarakat 12 provinsi di Indonesia.
Peristiwa alam ini dibilang langka, sebab fenomena serupa ini hanya akan bisa disaksikan lagi dalam kurun waktu 350 tahun kemudian.
Namun, munculnya fenomena alam itu bakal ada sedikit kendala. Sebab, Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bakal ada hujan ringan tepat pada hari munculnya GMT.
“Hujannya gerimis dalam satu hari, 12 jam, itu kecil sekali. Hujan, tapi tidak begitu deras,” ujar Kepala BMKG, Andi Eka Sakya, saat konferensi pers di Gedung BMKG, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Februari 2016.
Peneliti senior Klimatologi, BMKG, Yunus Subagyo Swarinoto menyebutkan tujuh kota yang dilalui GMT yaitu Bengkulu, Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu dan Ternate.
“Kondisi cuaca pada awal Maret 2016, diperkirakan awan hujan lebih dominan untuk wilayah bagian tengah dan timur,” kata Yunus.
Yunus menerangkan, dari ketujuh lokasi tersebut, disebut, wilayah yang diperkirakan baik atau cerah cuacanya adalah Bengkulu, Palembang, Samarinda, dan Palu. Kemudian wilayah pengamatan yang diperkirakan berawan hingga perpotensi hujan yaitu Tanjung Pandan, Pangkalan Bun dan Ternate.
“Jadi sebaiknya jika berencana melihat GMT, ke daerah yang potensi cerah,” tuturnya.
Selain tujuh kota tersebut, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, antara lain Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.
Kepala Lembaga Penerbangan da Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin beberapa waktu lalu mengatakan hal yang paling dinanti untuk ‘dinikmati’ adalah keindahan korona saat GMT datang. Korona hanya akan telihat, tepat ketika bulan menutupi matahari.
“Korona Matahari ini, suatu hal yang sangat menakjubkan, walaupun itu waktunya hanya 1,5 sampai 3 menit, ini yang justru ditunggu para penunggu gerhana,” ujar Thomas beberapa waktu lalu. (ase)