Pemerintah Janjikan Kemudahan Investasi Energi Bersih
Kamis, 11 Februari 2016 - 14:52 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah menjanjikan kemudahan prosedur investasi kepada para investor yang ingin berpartisipasi di pembangunan ketenagalistrikan, khususnya dari energi bersih.
Ia mengemukakan, pentingnya efisiensi energi dan efisiensi biaya melalui penggunaan teknologi maju dalam sambutan pada acara “Bali Clean Energy Forum 2016”, di Nusa Dua, Bali, Kamis 11 Februari 2016.
Baca Juga :
United Tractors Akan Produksi Tambang Emas
Baca Juga :
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
Ia mengemukakan, pentingnya efisiensi energi dan efisiensi biaya melalui penggunaan teknologi maju dalam sambutan pada acara “Bali Clean Energy Forum 2016”, di Nusa Dua, Bali, Kamis 11 Februari 2016.
Dikutip dari situs Sekretaris Kabinet RI, Wapres mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan diuntungkan dengan adanya potensi energi terbarukan yang sangat besar, seperti tenaga surya, geothermal, tenaga angin yang berkelanjutan, energi arus laut, dan sebagainya.
"Potensi listrik yang dihasilkan dari energi baru terbarukan di Indonesia dapat mencapai hingga 300 GW (gigawatt), namun sampai saat ini belum termanfaatkan secara optimal," ungkap JK.
Era baru
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, dalam sambutannya menekankan, Indonesia saat ini sedang bersiap-siap memasuki era baru dengan memaksimalkan potensi energi baru terbarukan yang bisa terus-menerus diandalkan sebagai pengganti energi fosil.
Ia menyebutkan, Indonesia harus berhati-hati dengan harga energi yang sangat murah saat ini sehingga tidak terjebak ke depannya.
Selama 2015, lanjut Sudirman, Kementerian ESDM telah melakukan program penggunaan minyak bekas untuk biofuel, program Patriot Energi yang mengumpulkan sukarelawan para pemuda untuk memberikan informasi listrik di daerah terpencil, pembangungan PLTS di Kupang dan sebagainya.
Acara yang bertajuk “Menjembatani Kesenjangan dan Mendorong Kemitraan Global” ini diselenggarakan dengan maksud sebagai wadah berkumpulnya pemimpin pemerintahan, pengusaha, lembaga internasional, akademisi, masyarakat sipil dan generasi muda yang bergerak di bidang energi untuk mendiskusikan percepatan pembangunan energi bersih di Indonesia dan inisiatif global terhadap inovasi teknologi energi bersih.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Bali, I Made Mangku Pastika, menyampaikan pemilihan Bali sebagai lokasi forum karena Bali akan menjadi Pusat Kawasan Energi Bersih pertama di Indonesia. Bali sebagai pusat pengembangan, penelitian, dan fasilitasi investasi proyek energi bersih, sehingga ke depannya diharapkan 100 persen energi di Bali adalah energi bersih.
“Keberadaan proyek pengembangan energi bersih di Bali diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian Bali, sejalan dengan lima filosofi dasar pembangunan Bali yang pro-growth (pro pertumbuhan), pro-poor (pro masyarakat miskin), pro-job (mendukung lapangan kerja), pro-environment (pro lingkungan hidup), dan pro-culture (pro budaya),” ucap Pastika. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikutip dari situs Sekretaris Kabinet RI, Wapres mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan diuntungkan dengan adanya potensi energi terbarukan yang sangat besar, seperti tenaga surya, geothermal, tenaga angin yang berkelanjutan, energi arus laut, dan sebagainya.