Menkeu Bambang: Tak Semua Kabar PHK Itu Benar
Kamis, 11 Februari 2016 - 14:54 WIB
Sumber :
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
- Isu Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan dalam rangka efisiensi, pada awal tahun masih menjadi perbincangan hangat di ruang publik. Bahkan, dikabarkan hampir 10 ribu tenaga kerja masih terancam akan adanya PHK hingga Maret ini.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menegaskan, tidak semua kabar buruk yang menimpa para tenaga kerja itu benar adanya. Salah satu produsen mobil asal Amerika Serikat, yakni Ford, merupakan salah satu contoh yang dapat diambil jika melihat PHK besar-besaran yang terjadi di tahun ini.
"Rumor PHK itu tidak 100 persen benar. Paling gampang kasus Ford. Itu bohong besar bilang Ford PHK dan segala macamnya. Itu hanya distributor, tidak pernah punya pabrik," ujar Bambang, saat ditemui di kantornya, Jakarta Kamis 11 Februari 2016.
Mantan Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan ini mencoba menyikapi persoalan PHK ini dengan bijaksana. Ia mengatakan, meski ada PHK secara mendadak, namun dengan adanya inevestasi yang masuk, tentunya akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.
"Paling penting, tunjukkan bahwa ketika ada PHK, ada perekrutan tenaga kerja baru. Ada investasi baru dan bisa membuka," kata dia.
Terkait dengan pemberian insentif, Bambang mengindikasikan tidak akan memberikan insentif apapun bagi perusahaan yang terancam akibat imbas dari perekonomian gobal. Menurutnya, berbagai insentif yang diberikan pemerintah selama ini sudah cukup untuk meminimalisir hal tersebut.
"Kami sudah ada insentif untuk padat karya waktu itu. Kami juga punya garis khusus kredit dari LPII (Lembaga Pengawas Independen Indonesia) untuk UKM (Usaha Kecil Menengah)," tegasnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mantan Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan ini mencoba menyikapi persoalan PHK ini dengan bijaksana. Ia mengatakan, meski ada PHK secara mendadak, namun dengan adanya inevestasi yang masuk, tentunya akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak.