Teknologi Ini Musnahkan 1000 Ton Sampah DKI dalam Sehari
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Dari sekian jenis teknologi permusnahan sampah, akhirnya Badan Penerapan dan Pengkajian (BPPT) memilih proses termal, yaitu dengan teknologi Incenerator yang cepat dan efektif untuk memusnahkan sampah DKI Jakarta. Teknologi Incenerator disebutkan mampu memusnahkan 1.000 ton sampah dalam sehari.
Diketahui, proses termal memusnahkan sampah dengan dengan proses pembakaran. Kelebihan pada teknologi Incenerator, emisi yang dihasilkan lebih sedikit dibanding proses termal lainnya, yakni gasifikasi dan pyrolisis, yang mana emisinya mencapai 20 hingga 30 persen.
“Kami berpandangan Incenerator yang paling efektif, dengan pembakaran residu (arang) yang ditinggalkan hanya lima persen, lalu lima persen (itu) baru ditimbun di TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” ujar Direktur Pusat Teknologi Lingkungan, BPPT, Rudi Nugroho, saat jumpa pers di Gedung BPPT, Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 10 Februari 2016.
Cara kerja teknologi Incenerator hanya dengan memasukkan sampah pada alat dan pembakaran juga ‘dirangsang’ dengan bahan bakar fosil, batu bara. Ketika pembakaran, akan menghasilkan panas, yang berfungsi memanasi boiler yang ada air. Sehingga, boiler menimbulkan stem, yang selanjutnya akan menggerakkan turbin. Dan akhirnya turbin menggerakkan pembangkit listrik.
Rudi menyebut, selain emisi yang dihasilkan pembakarannya sedikit, keuntungan lainnya dalam teknologi Incenerator adalah mampu membakar sampah seribu ton hanya dalam waktu satu hingga dua jam.
Selain itu, dari bermacam proses yang ditawarkan, mulai dari bio dan termal, Rudi menyatakan, semuanya itu menghasilkan energi yang berdaya fungsi untuk energi pembangkit listrik.
Ia mengatakan, memang energi listrik yang dihasilkan dari sampah reatif kecil, hanya sekitar 30 kWh per ton sampah. Maka dari itu, ia pun menegaskan, menggunakan teknologi Incenerator bukanlah untuk utamanya pembangkit listrik, melainkan untuk mempercepat pemusnahan sampah.
“Kalau tujuannya adalah untuk menghasilkan listrik secara ekonomis, hal ini sangatlah tidak efisien, bila dibanding pembangkit listrik berbahan bakar lain, sperti batu bara,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi dalam Rapat Kabinet Terbatas, menekankan perlunya untuk segera menangani masalah sampah perkotaan dengan pemanfaatan teknologi pembangkit listrik berbasis sampah. (asp)