Ditemukan, Ikan Raksasa Aneh Bermulut Seperti Parasut

Ikan bermulut seperti parasut
Sumber :
  • www.dailymail.co.uk/Robert Nicholis Image

VIVA.co.id – Tim peneliti internasional telah menemukan salah satu jenis ikan aneh yang pernah muncul. Tim peneliti menemukan dua fosil ikan pemakan plankton di Colorado, Amerika Serikat. Jenis ikan tersebut diperkirakan hidup pada periode Cretaceous, sekitar 92 juta tahun yang lalu. Diketahui pada zaman tersebut, hewan purba dinosaurus sedang 'merajai' dunia.

Terungkap, Hewan Aneh Bermoncong Palu di Laut

Tim peneliti mengatakan fosil ikan aneh itu termasuk dalam keluarga genus Rhinconichthys yang diperkirakan punya panjang tubuh kira-kira 1,9 meter. Dua jenis ikan tersebut dinamai peneliti sebagai Rhinconichthys purgatoirensis dan Rhinconichthys uyenoi.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu 10 Februari 2016, peneliti mengatakan Rhinconichthys tergolong binatang langka. Kenshu Shimada, pakar paleobiologis dari DePaul University, Chicago, AS yang menjadi peneliti kunci dalam riset itu mengatakan, sebelumnya hewan ini hanya ditemukan satu spesies dari Inggris.

Terkuak, Misteri Makhluk Aneh Tully Monster

Shimada mengatakan Rhinconichthys merupakan bagian dari kelompok ikan dengan tulang menonjol yang telah punah.

Nah temuan fosil baru ini, tim peneliti akan memfokuskan pada bentuk ikan yang sulit dipahami pada kelompok ikan pemakan plankton.

Innalillahi, Prajurit TNI Crew Helikopter Caracal Gugur di Hutan Papua

Shimada menambahkan salah satu pasangan tulang pada ikan aneh tersebut disebut hyomandibulae. Tulang ini membentuk mulut ikan tersebut sangat lebar dan menonjol, peneliti mengatakan bentuknya seperti parasut.

Fungsi mulut parasut ini berguna untuk menerima lebih banyak air yang kaya dengan plankton ke dalam mulutnya. Cara ini mirip dengan ikan hiu yang membuka mulut mereka.

Shimada mengatakan studi soal hewan purba yang punya suspensi dalam memangsa makanan telah meningkat dalam beberapa terakhir ini.

Shimade mengatakan berdasarkan studi baru yang dilakukan, timnya kini menyimpulkan setidaknya ada tiga spesies berbeda Rhinconichthys dari tiga area terpisah di belahan dunia. Dikatakan, setidaknya masing-masing spesies diwakili oleh tulang tunggalnya.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa masih sedikit yang kita ketahui tentang keanekaragaman hayati dari organisme dalam sejarah bumi. Ini sangat mengejutkan," kata dia.  

Tim yang terlibat dalam riset ini yaitu ilmuwan dari lembaga pemerintah, museum, sektor privat dan peneliti universitas.

Dalam tim tersebut termasuk Bruce A. Schumacher, peneliti United Sates Forest Service yang menemukan spesies baru tersebut. Peneliti lain yang terlibat dalam riset ini yaitu National Museum of Scotland dan Rocky Mountain Dinosaur Resource Center.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya