BTN Targetkan Laba Bersih Rp2,59 Triliun
Minggu, 7 Februari 2016 - 18:36 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- PT Bank Tabungan Negara Tbk optimistis tahun ini dapat meraup laba bersih meningkat sebesar 30 hingga 40 persen menjadi Rp2,4 triliun hingga Rp2,59 triliun.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Hindari Hal Ini Ketika Beli Rumah Pertama Kali
Keyakinan tersebut lantaran kinerja perseroan di tahun lalu berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp1,85 triliun atau melonjak 62 persen dibandingkan perolehan 2014 yang sebesar Rp1,146 triliun.
Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan target pertumbuhan laba tahun ini memang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya lantaran adanya persaingan bisnis pasar bebas di ASEAN.
“Tahun ini kami memang menurunkan target pertumbuhan jadi 30-40 persen untuk laba bersih. Kenapa lebih kecil, karena persaingan tahun ini sangat ketat, apalagi MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) sudah berjalan. Makanya, target pertumbuhan laba kami tidak terlalu besar dibandingkan tahun lalu,” kata dia melalui keterangan tertulis, Minggu, 7 Februari 2016.
Maryono menjelaskan, pencapaian kinerja perseroan yang cemerlang pada tahun lalu selain diapresiasi oleh pemegang saham, respons positif juga diberikan oleh investor dengan kenaikan harga saham.
“Sehari setelah pengumuman kinerja, besoknya saham BTN naik menjadi Rp1.410 per saham. Apresiasi juga diberikan oleh Deputi Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bidang Jasa, Gatot Trihargo, yang mengatakan bahwa BTN menjadi Bank BUMN berkinerja terbaik di tahun 2015,” tuturnya.
Selain itu, Maryono menambahkan, hari ini perseroan menyelenggarakan menyelenggarakan kegiatan fun bike di kota Semarang dalam rangka HUT Bank BTN ke66.
Pemilihan kota tersebut lantaran Semarang merupakan tempat pertama kali direalisasikannya program kredit pemilikan rumah (KPR).
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Tahun ini kami memang menurunkan target pertumbuhan jadi 30-40 persen untuk laba bersih. Kenapa lebih kecil, karena persaingan tahun ini sangat ketat, apalagi MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) sudah berjalan. Makanya, target pertumbuhan laba kami tidak terlalu besar dibandingkan tahun lalu,” kata dia melalui keterangan tertulis, Minggu, 7 Februari 2016.
