Teleskop 'Pembongkar Misteri Alam Semesta' Segera Selesai
- www.dailymail.co.uk/NASA
VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan perkembangan terbaru dari Teleskop James Webb. Teleskop yang digambarkan sebagai 'mesin waktu' itu diposisikan untuk menyingkap misteri alam semesta.
Teleskop tersebut dikatakan punya kemampuan lebih dari 100 kali Teleskop Hubble yang terkenal. Teleskop James Webb mampu menyisir area yang sejauh 200 juta tahun setelah peristiwa Bing Bang.
Kini, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat 5 Februari 2016, tim insinyur NASA di Maryland, Amerika Serikat, mengatakan tahap perakitan teleskop itu sudah mencapai pada pemasangan 18 cermin segi enam.
Masing-masing cermin pada Teleskop James Webb punya ukuran sekitar 1,3 meter dengan bobot mencapai 40 Kg. Jika dibandingkan, luas cermin itu kira-kira sebesar meja untuk minum kopi.
Dengan disatukannya 18 cermin itu, maka akan menjadi satu cermin dengan diameter kira-kira 6,5 meter.
"Para insinyur telah bekerja tanpa lelah untuk memasang cermin luar biasa ini yang akan fokus pada cahaya dari lingkungan atmosfer planet yang tersembunyi sampai area yang sangat awal dari alam semesta," kata John Grunsfeld, rekan administrator NASA.
Dia mengatakan dengan rampungnya pemasangan cermin, berarti tinggal satu tahap untuk menjalankan pengamatan yang membongkar misteri alam semesta. Dijadwalkan Telekop James Webb ini akan diluncurkan pada 2018.
Perkembangan yang bagus itu seakan menjadi ujung dari jalan panjang pengembangan telekop raksasa tersebut. Lee Feinberg, manajer elemen teleskop NASA mengatakan butuh waktu sekitar satu dekade untuk merancang, memproduksi, menguji dan kini merakit sistem cermin utama tersebut.
"Ada tim besar dari seluruh negeri ini yang berkontribusi atas pencapaian ini," kata dia.
Setelah pemasangan cermin selesai, tim insinyur kini bersiap untuk memasang bagian optik lain dan menguji pada semua komponen. Langkah ini, kata Manajer Proyek Telekop James Webb, Bill Ochs, guna memastikan teleskop bisa tahan dalam peluncuran roket.
Dalam tahap awal operasi, teleskop itu nantinya akan mempelajari tiap tahapan sejarah alam semesta kita, termasuk mendalami cahaya pertama yang bersinar, pembentukan sistem Tata Surya yang mampu mendukung kehidupan di planet seperti bumi serta evolusi Tata Surya. (ren)