Produksi Menurun, 80% Bahan Baku Susu Diimpor dari Luar
Jumat, 5 Februari 2016 - 13:46 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Produksi susu segar dalam negeri terus menurun, padahal permintaan terus meningkat. Untuk memenuhi produksi susu nasional, 80 persen bahan baku susu (skim powder
) pun diimpor untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), I Wayan Dipta, mengatakan produksi susu segar dalam negeri hanya sebesar 18 persen dari kebutuhan. Sisanya harus diimpor. Padahal, harga susu dunia menurun.
"Banyak masalah yang menyebabkan produksi susu nasional semakin turun, antara lain sulitnya pakan hijauan, mahalnya harga bahan pakan konsentrat, penurunan genetik sapi perah, dan manajemen peternakan yang belum optimal," katanya dikutip dalam keterangan pers, Jumat 5 Februari 2016.
Wayan mengatakan bahwa penurunan produksi susu nasional terjadi sejak keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 Tahun 1998 yang mencabut Inpres nomor 02 Tahun 1985 tentang persusuan.
Menurut dia, selain membangun koperasi susu nasional, perlu ada pengaturan terkait harga dan pola kerja sama dengan perusahaan susu.
Kendala utama dalam mengembangkan usaha sapi perah adalah keterbatasan lahan peternakan. Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia (GKSI), kata dia, berharap agar lahan milik pemerintah bisa disewakan untuk koperasi dan penanaman rumput. (one)
Baca Juga :
Pelaku Usaha Tak Percaya Koperasi Pariwisata
"Banyak masalah yang menyebabkan produksi susu nasional semakin turun, antara lain sulitnya pakan hijauan, mahalnya harga bahan pakan konsentrat, penurunan genetik sapi perah, dan manajemen peternakan yang belum optimal," katanya dikutip dalam keterangan pers, Jumat 5 Februari 2016.
Wayan mengatakan bahwa penurunan produksi susu nasional terjadi sejak keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 4 Tahun 1998 yang mencabut Inpres nomor 02 Tahun 1985 tentang persusuan.
Menurut dia, selain membangun koperasi susu nasional, perlu ada pengaturan terkait harga dan pola kerja sama dengan perusahaan susu.
Kendala utama dalam mengembangkan usaha sapi perah adalah keterbatasan lahan peternakan. Gabungan Koperasi Seluruh Indonesia (GKSI), kata dia, berharap agar lahan milik pemerintah bisa disewakan untuk koperasi dan penanaman rumput. (one)
Baca Juga :
China Fasilitasi Ibu Menyusui di Angkutan Umum
Mendukung gerakan ASI yang kian menurun di negeri Tirai Bambu.
VIVA.co.id
7 April 2016
Baca Juga :