Siap-siap, Selamat Tinggal Robot Philae!

Sumber :
  • BBC

VIVA.co.id –  Peneliti Badan Antariksa Eropa (ESA) semakin cemas dengan nasib robot pendarat Phile yang berada di permukaan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko atau 67P.

Setelah setahun tiga bulan berada di permukaan komet tersebut, robot tersebut kian tertidur dan belum menunjukkan tanda-tanda bangun, merespons sinyal dari bumi ataupun pesawat induknya, Rosetta, yang mengorbiti komet itu.

Rasa pesimistis peneliti ESA untuk membangunkan robot Phile sudah dilontarkan pada setahun setelah pendaratan pada November 2014.

Penasihat Senior ESA, Mark McCaughrean, sudah menyebutkan opsi untuk mengakhiri dan selamat tinggal kepada robot Philae tersebut.

"Saat akhirnya kami 'membunuh' Philae, itu akan seperti 'siapa membunuh Bambi’ (karakter rusa putih dalam film Disney)" ujar McCaughrean, dikutip Phys.org, Kamis 4 Februari 2016.

Peneliti ESA sebenarnya sangat berharap Philae bisa merespons komunikasi dan mengirimkan sinyal pada akhir Januari lalu. Sebab pada akhir bulan lalu, orbit komet 67P berada pada posisi bagus untuk mendapatkan paparan matahari, sehingga cukup untuk mengisi panel surya dan daya baterai robot tersebut.

Pada akhir Januari, komet diperkirakan akan berjarak 330 juta kilometer dari matahari dan suhu permukaan komet diperkirakan kurang dari 52 derajat celsius. Tapi sayangnya, suhu itu pun masih tidak memungkinkan untuk mengoperasikan Philae.

Momentum untuk mengontak roda Phile ini dikatakan sebagai upaya terakhir untuk mendapatkan respons dari Philae. Bahkan, ESA menyebutkan kemungkinan 'usia' Philae tinggal beberapa hari lagi.

"Ada kemungkinan kecil. Kami ingin berusaha keras dengan segala daya upaya," kata ESA pada pertengahan Januari.

Sayangnya, sampai Januari lewat, tidak ada tanda-tanda positif pada Philae. Tanpa ada pengumuman menggembirakan dari ESA.

"Ini benar-benar pertanyaan sulit, bagaimana membunuh karakter yang telah dicintai orang," kata Sebastian Marcu, pendiri Design and Data, badan yang menggambar kartun ESA.

Jalan panjang Philae di komet memang dimulai saat mendapat pada 12 November 2014. Philae berhasil mendarat meski tak sesuai yang direncanakan. Robot tak mendarat mulus, memantul beberapa kali hingga berhenti di dekat tebing, titik yang tak ideal untuk mendapatkan paparan sinar matahari.

Karena posisinya terhalang dari sinar matahari, pada 15 November, baterai robot mulai makin habis. Praktis, Philae hanya bisa memberikan dan mengumpulkan data selama 60 jam saja sejak mendarat di permukaan komet.

Akibat data baterai habis, Philae pun tertidur lama selama tujuh bulan. Pada 13 Juni 2015, ESA mengatakan Philae mengalami aktivasi kembali tapi sayangnya pada 9 Juli 2015, ESA hilang kontak dengan Philae.

Paa 13 Agustus 2015, komet berada pada titik terdekat dengan matahari, tapi momentum itu pun tak mampu dimanfaatkan untuk membangunkan Philae.

ESA: Selamat Tinggal untuk Robot Philae!

Memasuki 2016, Philae belum menunjukkan tanda-tanda bangun. Pada 10 Januari 2016, ESA mengalami kegagalan untuk menggerakkan robot tersebut.

Penghujung Januari 2016, komet bergerak menjauhi matahari dengan kecepatan 24 kiometer per detik. Sinar matahari dan suhu makin menurun secara tajam, kondisi ini membuat Philae disebutkan sebentar lagi sudah tak berfungsi.

Kemlu Prancis Sebut Netanyahu Tidak Bisa Ditangkap ICC karena Punya 'Privilege' Kekebalan Hukum

Jika misi berjalan sukses, sebenarnya Philae dijadwalkan mengakhiri misi pada September 2016. Namun kini, kondisi Philae sudah 180 derajat, dunia seakan bersiap mengucapkan selamat tinggal untuk Philae.

Posisi robot Philae terdeteksi

Lama Menghilang, Robot Philae Akhirnya Ditemukan

Robot itu terjepit di celah gelap pada komet 67P.

img_title
VIVA.co.id
6 September 2016