Pabrik Panasonic Tutup, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah
VIVA.co.id - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Heri Firdaus mengatakan, tutupnya pabrik elektronik Panasonic dan Toshiba di Indonesia tidak terlepas dari dampak perlambatan ekonomi global. Tak hanya industri elektronik yang mulai meredup, namun sektor industri lainnya juga tengah lesu.
Menurutnya, diperlukan peran pemerintah untuk mengantisipasi ledakan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal. Pemerintah perlu berpihak kepada sektor-sektor yang saat ini sedang meredup akibat gejolak ekonomi global.
"Pemerintah harus memberikan fasilitasi sektor industri agar bisa berkembang, yang masih potensial harus didukung supaya tidak kena dampak negatif perlambatan ekonomi," ujarnya saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu, 3 Februari 2016.
Heri mengatakan, paket-paket kebijakan harus fokus dalam mendorong industri yang rentan "tersenggol" pelemahan ekonomi global.
"Pemerintah bisa melakukan kebijakan fiskal dan nonfiskal terkait regulasi yang memihak industri yang sedang tertekan," ucapnya.
Sementara, dari sisi perusahaan, kesejahteraan karyawan harus diperhatikan seperti kompensasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan.
(mus)