Cari Air, NASA Kerahkan Senter Bulan

Sumber :
  • www.dailymail.co.uk/NASA

VIVA.co.id – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) terus mengupayakan berbagai cara agar efektif mengeksplorasi objek di antariksa.

Terbaru, NASA mengungkapkan sejumlah teknologi eksplorasi yang akan diluncurkan bersamaan dengan peluncuran roket Space Launch System dan misi Orion pada 2018.

Dalam peluncuran roket tersebut, 13 satelit mini seukuran kotak sepatu akan menumpang untuk dilepaskan di antariksa. Beragam satelit itu dilepas untuk menguji teknologi yang bakal dipakai ke Planet Mars pada nantinya.

Salah satu yang menarik yaitu satelit yang membawa teknologi senter bulan, disebut Lunar Flashlight.

Gagasan Lunar Flashlight yaitu untuk memetakan titik sumber air pada permukaan bulan. Disebutkan, dengan menyinari permukaan bulan, peneliti diharapkan bisa memetakan titik mana saja yang bisa ditemukan sumber air. Hal ini dianggap penting, sebab di masa depan, misi dan kehidupan di bulan akan bergantung dengan keberadaan air.

"Dalam misi masa depan, kita bakal hidup dari daratan ini (bulan)" kata Kepala Advanced Exploration Systems NASA, Jitendra Joshi dalam konferensi pers dikutip Daily Mail, Rabu 3 Februari 2016.

Dalam praktiknya, Lunar Flashlight akan menggunakan layar surya untuk memantulkan cahaya matahari dan akhirnya menyinari kawah di bulan secara permanen. Setelah itu, akan disusul dengan instrumen ilmiah dari satelit ini akan mengukur permukaan es air bulan, yaitu Lunar IceCube.

Lunar IceCube akan bertugas mencari es air dan sumber daya lain pada orbit rendah satelit bumi, pada jarak kira-kira 62 mil di atas permukaan bulan.

Siswa Indonesia Bantu NASA Ciptakan Tempe di Luar Angkasa

Kemudian masih ada satelit lain yaitu Lunar Polar Hydrogen Mapper (LunaH-Map). Satelit ini bertugas memetakan hidrogen pada kawah dan area yang dibayangi secara permanen pada wilayah kutub selatan bulan. LunaH-Map akan mengorbit sekitar kutub bulan pada ketinggian rendah. Dari tahap ini, satelit ini akan memproduksi peta hidrogen yang dekat dengan permukaan.

NASA juga akan mengerahkan satelit Skyfire, yang bertugas untuk terbang dekat melintasi bulan. Satelit ini diposisikan untuk meningkatkan pengetahuan tentang permukaan bulan.

Astronot AS Publikasikan Suara Aneh di Bulan

NASA menjelaskan Skyfire akan mengumpulkan data bagi Moon and Mars Strategic Knowledge Gap. Data itu berfungsi untuk mengurangi kesenjangan informasi tentang bulan dan Mars, sehingga bisa meningkatkan efektivitas rancangan misi eksplorasi manusia dan robot di masa depan.

NASA bekerja sama dengan Badan Antariksa Uni Emirat Arab

Misi ke Mars, NASA Dibantu Negara Arab

NASA kerja sama dengan Uni Emirat Arab.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2016