Ketahui Cara Kerja Merkuri Rusak Jaringan Kulit
- Pixabay
VIVA.co.id - Merkuri merupakan cairan logam yang biasa ditemukan di alam dan tersebar dalam bebatuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Krim yang mengandung merkuri dapat membuat kulit bisa mulus dan putih dalam sekejap.
Kemampuan instan itu seharusnya perlu diwaspadai. Karena, merkuri justru dapat merusak lapisan kulit epidermis. Ini sangat berbahaya karena kerusakan epidermis membuat kulit tak lagi memiliki kandungan protein dan melanin.
Jika kulit sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka kuman dan nyamuk sekalipun tidak akan menghampiri karena adanya kandungan merkuri. Beberapa hasil yang dilihat saat penerapan krim mengandung merkuri terus menerus adalah jerawat menghilang, pori-pori mengecil dan wajah kinclong.
Namun, itu adalah langkah awal merkuri merusak struktur protein kulit dan membuat lapisan kulit menjadi tipis. Untuk mengujinya, apakah kulit sudah tercemar merkuri, Anda bisa mencobanya dengan cara berada di bawah sinar matahari. Jika kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan maka merkuri sudah mulai merusak kulit Anda.
Hal tersebut dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin, yang berfungsi melindungi wajah dari radiasi sinar matahari.
"Merkuri dan turunannya disebut sebagai bahan pencemar paling berbahaya. Semua senyawa Hg bersifat toksik dan bila diterapkan akan tersimpan dan terakumulasi secara permanen di dalam tubuh dan menimbulkan kerusakan sel, sehingga kerusakan tubuh dapat terjadi secara permanen," ujar dr Connie M, Sp.KK kepada VIVA.co.id.
Karena itu, dia menyarankan untuk menghentikan pemakaian krim yang mengandung merkuri. Sebab, akan berdampak lebih parah di kemudian hari, seperti kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu kehitaman.
(mus)