JK Tantang soal Riset, Ini Respons Kemenristekdikti
- Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id - Saat pembukaan Rakernas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikti) kemarin, dalam pidatonya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menantang agar Kemenristekdikti mampu membuat riset yang menjadi inovasi setiap tahunnya.
Tantangan tersebut dianggap sebagai motivasi bagi Kemenristekdikti untuk terus maju menghasilkan riset yang melahirkan inovasi, meski dengan dana yang terbatas.
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti, Muhammad Dimyati berkomitmen, tahun ini akan mendorong penelitian untuk berkonsorsium dengan mitra terkait.
“Termasuk industri, sehingga kalau di awalnya, mereka sudah paket industri, bisa ditangkap oleh industri dan diproduksi dari barang yang bermanfaat buat masyarakat,” ujar Dimyati saat ditemui di Gedung Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Selasa, 2 Februari 2016.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Patdono Suwignjo mengatakan, untuk menghasilkan sebuah inovasi memang membutuhkan waktu yang agak lama.
Seperti Ditjen Kelembagaan yang dilakukan saat ini, mereka bertugas untuk membimbing perguruan tinggi maju menghasilkan inovasi. Dukungan itu, kata Patdono, dengan memberikan “gelar” bagi universitas yang mumpuni menciptakan inovasi.
Jika mereka berhasil, Patdono menambahkan, barulah perguruan tinggi itu akan didampingi selama tiga tahun. “Kami pilih beberapa yang siap dikomersialkan, 19 Pusat Unggulan Iptek (PUI) yang sudah kami kasih ‘gelar’ PUI utama,” katanya.
Selebihnya, terdapat 26 perguruan tinggi yang masih didampingi oleh Kemenristekdikti. “Kami dampingi selama 3 tahun, harapannya 3 tahun bisa jadi PUI utama,” tuturnya.