Harga Pangan dan Listrik Naik Dongkrak Inflasi Januari 2016

Kepala BPS, Suryamin.
Sumber :
  • VIVAnews/R. Jihad Akbar.

VIVA.co.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada bulan Januari 2016 tercatat sebesar 0,51 persen. Sementara secara tahun kalender (year on year), laju inflasi mencapai 4,14 persen.

Kepala BPS, Suryamin, menjelaskan laju inflasi pada Januari 2016 dipicu dari harga bahan pangan hingga kenaikan tarif listrik. Untuk bahan pangan, berkontribusi sebesar 2,2 persen, yang terdiri dari kenaikan daging ayam ras, telur ayam ras, beras, bawang putih, sampai dengan daging sapi.

Sementara listrik, harga gas dan bahan bakal turut memberikan kontribusi lebih terhadap laju inflasi, yang mencapai 0,53 persen, dan diikuti kenaikan harga makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang berkontribusi sebesar 0,51 persen.

"Inflasi bulan lalu juga dipicu dari kenaikan biaya konsumsi sandang sebesar 0,26 persen, kesehatan sebesar 0,01 persen, serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 1 Februari 2016.

Suryamin,  mengatakan dari 85 kota dalam indeks harga konsumen (IHK), sebanyak 75 kota mengalami inflasi. Sementara tujuh kota IHK lainnya tercatat mengalami deflasi. 

"Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga (Sumatera Utara) sebesar 1,82 persen, dan terendah di Padang (Sumatera Barat) sebesar 0,02 persen. Sementara untuk deflasi, terjadi di Gorontalo sebesar 0,58 persen," ujar dia.
(ren)

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS