Implementasi Program B-20 Bisa Hemat Devisa Rp27 Triliun
Rabu, 27 Januari 2016 - 17:18 WIB
Sumber :
- citizenact.com
VIVA.co.id
- Implementasi program biodiesel 20 persen (B-20) tak hanya bisa mengurangi emisi karbon, tetapi juga menghemat devisa. Penerapan program ini bisa menghemat devisa hingga miliaran dolar Amerika Serikat setiap tahunnya.
"Penerapan biodiesel ini akan meningkatkan diversifikasi energi dan mengurangi impor BBM (bahan bakar minyak) 6,9 juta kiloliter dan menghemat devisa US$2 miliar (setara Rp27,69 triliun)," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta, Rabu 27 Januari 2016.
Darmin mengatakan, implementasi B-20 ini juga bisa memangkas emisi karbon hingga 19 juta ton per tahun. Selain itu, program B-20 ini merupakan program pertama kali yang dilakukan oleh pemerintah.
"Kami yang pertama. Sebagai yang pertama, tentu banyak tantangan," kata dia.
Baca Juga :
Pertamina Operasikan Tiga Unit PLTP Tahun Ini
Mantan gubernur Bank Indonesia juga menginginkan agar kebijakan mandatori biodiesel yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT Pertamina dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit tetap berjalan.
Darmin mengklaim, kebijakan mandatori ini juga merupakan upaya mempromosikan energi baru terbarukan.
"Sekaligus mempromosikan energi terbarukan ke seluruh dunia," kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana mengatakan, pihaknya akan konsisten menjalankan program yang dicanangkan pemerintah itu meskipun ada tantangan berupa rendahnya harga minyak dunia yang membuat subsidi yang disiapkan BPDP Sawit semakin besar.
"Saya pikir, kami tidak akan mundur dan terus konsisten melanjutkan program ini," kata Rida. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana mengatakan, pihaknya akan konsisten menjalankan program yang dicanangkan pemerintah itu meskipun ada tantangan berupa rendahnya harga minyak dunia yang membuat subsidi yang disiapkan BPDP Sawit semakin besar.