Harga Pangan Melambung, Mentan Salahkan Rantai Distribusi
Rabu, 27 Januari 2016 - 13:07 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Bayu Januar
VIVA.co.id - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, masih tingginya harga bawang merah dan sejumlah kebutuhan pangan lain disebabkan adanya kesalahan dalam rantai distribusi pangan.
Baca Juga :
Indonesia Terancam Krisis Petani
Harga bawang merah saat ini rata-rata Rp30.000-Rp40.000 ribu per kilogram (kg). Padahal, harga normal bawang merah sebelumnya Rp20.000 ribu per kg.
Menurut Amran, harga bawang merah di tingkat petani hanya berkisar antara Rp10.000 ribu/kg. Akan tetapi, saat sudah mencapai di pedagang pasar harganya bisa melonjak dua kali lipat.
"Ini kita lihat, petani tidur siang malam di lapangan 120 hari. Dia punya modal, tapi kalau terjadi apa-apa dia (petani) gulung tikar. Tapi untungnya hanya 10 persen-20 persen," kata Amran di kantor Dirjen Holtikultura, Kementan, Jakarta, Rabu, 27 Januari 2016.
Ia menjelaskan, saat petani bawang hanya mempunyai untung paling besar 20 persen, tetapi masih mempunyai potensi kerugian yang lebih besar, berbanding terbalik di kalangan pedagang. Menurut dia, pedagang bawang merah di pasaran bisa mendapat keuntungan hingga 100 persen.
"Lalu ada pedagang datang saja satu jam dia mau untung 100 persen. Ini apa benar? Ini apa yang salah? Supply chain (rantai pasokan)-nya yang harus diperbaiki. Di semua komoditas," katanya menambahkan.
Amran mengaku tidak akan tinggal diam melihat kondisi yang dinilai semakin merugikan petani ini. Ia akan membahas masalah ini kemudian berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Amran akan meminta Kemendag untuk membenahi dan menata kembali kebijakan tata niaga pangan. Ia mengaku hari ini akan bertemu dengan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong untuk membahas masalah ini.
"Kalau ditanya, bagusnya ini ke mana? Itu pertanyaan untuk Menteri Perdagangan.”
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya