Banyak Destinasi, Ini Alasan Wisata Jateng Belum Terjual
Rabu, 27 Januari 2016 - 12:30 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Anis Efizudin
VIVA.co.id
- Industri sektor pariwisata di Jawa Tengah, dianggap masih belum memiliki nilai jual tinggi yang mampu mendongkrak perekonominan.
Padahal, sejumlah destinasi wisata di provinsi ini terhitung cukup menarik dan beragam jumlahnya.
Direktur Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Tengah, Ananda Pulungan, mengatakan meski memiliki potensi unggul di bidang pariwisata, sayangnya Jawa Tengah, sejauh ini hanya menjadi perlintasan para wisatawan yang datang ke wilayah Yogyakarta.
"Misalkan Semarang, selama ini hanya jadi tempat lewat. Wisatawan lebih memilih menginap dan pergi ke Yogya. Maka, harus cari solusi untuk jadi tempat pemberhentian, " kata Ananda di Semarang, Rabu 27 Januari 2016.
Menurutnya, sejumlah destinasi wisata akan lebih bernilai ekonomi tinggi, jika didukung dengan sarana dan infrastruktur mumpuni. Seperti halnya perhotelan, bandara dan destinasi wisatanya itu sendiri.
"Di bandara Semarang kan masih gitu-gitu saja. Perhotelan juga harus terus digenjot, agar masa tinggal wisatawan di sini bisa lebih lama," katanya.
Dia mengungkapkan, selama ini, para wisatawan lebih memilih Borobudur, Yogyakarta, dan Solo sebagai pilihan destinasi wisata. Hal itulah yang menyebabkan masa tinggal di kedua wilayah tersebut juga relatif tinggi, yang berimbas kuatnya perekonomian di daerah itu.
"Pariwisata itu harusnya sebagai alternatif dari industri pengolahan, makanya wajib dikembangkan. Jateng segalanya punya. Gunung, laut, segalanya punya. Tetapi, belum tergarap benar," beber dia.
Setelah itu, barulah pertumbuhan industri wisata ini lebih jauh disokong dari kuliner dan pernak-pernik pendukungnya. Maka wisata yang merupakan unggulan daerah akan banyak memiliki nilai ekonomi tinggi, baik pemerintah maupun warga sekitar. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pariwisata itu harusnya sebagai alternatif dari industri pengolahan, makanya wajib dikembangkan. Jateng segalanya punya. Gunung, laut, segalanya punya. Tetapi, belum tergarap benar," beber dia.