Panin Luncurkan Reksadana dengan Imbal Hasil per Bulan
Selasa, 26 Januari 2016 - 13:17 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Romys Binekasri
VIVA.co.id - Perusahaan pengelola reksa dana Panin Asset Management meluncurkan produk baru, yang ditargetkan menghasilkan pendapatan berkala bulanan di awal tahun ini.
Direktur Panin Asset Management, Ridwan Soetedja, mengatakan pembagian deviden di setiap bulannya merupakan fitur yang membedakan dengan reksa dana pendapatan tetap lainnya.
Baca Juga :
Tujuh Dosa Besar dalam Berinvestasi
"Yang membedakan adanya fitur pembagian deviden setiap bulan pada unit penyertaan. Fitur ini cukup unik bahwa ada investor yang membutuhkan pendapatan secara bulanan," ujarnya, di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016.
Sementara itu, Head of Operation and Business Development Panin Asset Management, Rudiyanto, menjelaskan produk Panin dana pendapatan berkala merupakan jenis reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan 80-100 persen investasinya pada instrumen obligasi.
Penempatan obligasi dilakukan pada obligasi negara dan obligasi korporasi yang aman.
"Panin dana pendapatan berkala bertujuan mempertahankan modal investasi serta memperoleh keuntungan melalui penempatan dana, terutama dalam bentuk efek bersifat utang di pasar modal dan dalam bentuk instrumen pasar uang," tuturnya.
Rudy menjelaskan, minimum pembelian Panin dana pendapatan berkala senilai Rp100 juta. Produk ini menyasar pada segmen nasabah membutuhkan pendapatan setiap bulannya.
Dia berharap, produk tersebut menarik perhatian nasabah deposito agar beralih menjadi nasabah investasi reksa dana pendapatan tetap.
Rudy mengungkapkan, melalui produk ini, nasabah dapat memilih salah satu dari dua metode pembayaran deviden, yakni dibayarkan langsung ke rekening terdaftar milik nasabah atau digunakan untuk pembelian reksa dana lain.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Panin dana pendapatan berkala bertujuan mempertahankan modal investasi serta memperoleh keuntungan melalui penempatan dana, terutama dalam bentuk efek bersifat utang di pasar modal dan dalam bentuk instrumen pasar uang," tuturnya.