Ini Sebabnya Industri Dalam Negeri Tertekan
Selasa, 26 Januari 2016 - 12:14 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Chandra G. Asmara
VIVA.co.id - Anjloknya daya beli masyarakat sepanjang 2015 menyebabkan beberapa sektor industri dalam negeri terkena imbasnya. Kondisi ekonomi domestik, yang hingga saat ini tidak menentu, masih dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga :
IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, mengakui bahwa ada beberapa industri dalam negeri yang mengalami tekanan akibat menurunnya daya beli masyarakat sepanjang tahun lalu.
"Penjualan otomotif turun. Baik itu roda empat, atau roda dua. Penjualan alat berat juga sudah turun sejak tiga tahun terakhir. Soal daya beli ini karena ekonomi kita tidak mendukung pada 2015," ujar Suwandi saat ditemui di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa 26 Januari 2016.
Baca Juga :
Investor Optimistis, IHSG Lanjutkan Penguatan
Padahal, kata Suwandi, sektor industri yang mengalami tekanan seperti otomotif, dianggap memiliki peran yang cukup besar untuk menggenjot pertumbuhan domestik. Namun, menurunnya daya beli menyebabkan industri tersebut tidak mampu memberikan dorongan kepada pertumbuhan secara optimal.
"Pembiayaan besar datang dari sana (industri). Kalau semua turun, walaupun ada tapi tidak mengangkat pertumbuhan. Kita lihat di 2015 tidak hanya satu, tapi di beberapa sektor industri mengalami tekanan," katanya.
Kendati demikian, ia memaparkan, serapan belanja pemerintah di kuartal III-2015 mulai berjalan dengan baik. Apalagi, lelang proyek infrastruktur pun sudah dilakukan di awal tahun. Hal ini menjadi optimisme bagi pengusaha bahwa pertumbuhan ekonomi 2016 akan membaik.
"Alhamdulillah di akhir tahun kemarin sudah berjalan. Kami harapkan tahun ini lebih baik dari 2015," tutur Suwandi.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :