Mengenal Tenun Tapis Lampung
Selasa, 26 Januari 2016 - 07:46 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id
- Kain ini telah mengalami banyak perubahan dan banyak diminati.
Ada banyak jenis kain tenun nusantara yang bisa ditemukan di Indonesia, salah satunya kain tapis Lampung.
Menurut beberapa kolektor kain, kain tapis Lampung sudah mulai digunakan sejak abad II setelah Masehi. Meski pada saat itu belum dinamakan tapis, namun material yang digunakan untuk membuat kain sangat berbeda dengan kain yang ada sekarang ini.
Baca Juga :
Rihanna Luncurkan Alas Kaki Faux Fur untuk Puma
Menurut beberapa kolektor kain, kain tapis Lampung sudah mulai digunakan sejak abad II setelah Masehi. Meski pada saat itu belum dinamakan tapis, namun material yang digunakan untuk membuat kain sangat berbeda dengan kain yang ada sekarang ini.
Berawal dari kebiasaan wanita di Lampung mengenakan kain, maka sejak itulah revolusi kain tapis mulai mengalami perubahan, sehingga akhirnya menjadi kain saat ini.
"Kain tenun tapis Lampung memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi. Awalnya, kain ini berbentuk brokat, kemudian dikembangkan menjadi kain dengan motif yang lebih beragam," ujar Ketua Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) Sjamsidar Isa saat ditemui pada acara IKON Pameran Kain Nusantara di kawasan Jakarta Selatan, Senin, 25 Januari 2016.
Lebih lanjut Dewan Penasehat Cita Tenun Indonesia (CTI) ini memaparkan bahwa tapis Lampung yang ada saat ini mengalami perubahan, mulai dari pembuatan, pengaplikasian dan teknik tenun. Hal itu disebabkan perkembangan zaman.
Kendati demikian, tidak hanya fisik dan motif kain saja yang berubah, pandangan masyarakat Lampung terhadap kain ini pun juga mulai berubah. Sebab, dahulu kain ini digunakan hanya untuk keperluan upacara adat masyarakat setempat.
Namun karena keindahannya, kain ini pun sekarang digunakan sebagai pelengkap busana yang bisa dipakai sehari-hari, namun tetap terlihat modis. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Berawal dari kebiasaan wanita di Lampung mengenakan kain, maka sejak itulah revolusi kain tapis mulai mengalami perubahan, sehingga akhirnya menjadi kain saat ini.