Setelah Daging Sapi, Giliran Harga Ayam Melonjak
Senin, 25 Januari 2016 - 18:25 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Lucky R
VIVA.co.id
- Setelah sebelumnya harga daging sapi yang kembali melonjak, kini giliran harga daging ayam ditingkat pedagang pasar menglami kenaikan. Dalam beberapa hari terakhir harga daging ayam di pasaran menginjak sampai ke harga Rp40 ribu per kilogram.
Baca Juga :
Awas, Jangan Pernah Konsumsi Bagian Ayam Ini
Akibatnya, selain berdampak pada konsumen rumah tangga, kenaikan harga ini juga memberikan pengaruh pada industri pengolahan daging ayam di dalam negeri.
Ketua Umum Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia. Ishana Mahisa mengatakan, karena kenaikan itu saat ini industri pengolahan harus membeli daging ayam sebesar Rp48 ribu per kg atu naik sekitar 50 persen. Padahal biasanya harga daging ayam yang dibeli industri maksimal hanya Rp34 ribu per kg.
"Harga ayam ini kenaikannya tidak wajar. Kan kalau industri butuh ayam boneless (tanpa tulang), itu harga normal sekitar Rp29-34 ribu per kg. Tapi sekarang industri harus beli dari pasar sekitar Rp48-50 ribu per kg," ujar Ishana di Jakarta, Senin 25 Januari 2016.
Dengan begitu, pihaknya untuk sementara terpaksa menurunkan produksinya. Hal tersebut dilakukan untuk menekan lonjakan biaya tambahan karena kenaikan harga bahan baku.
"Sekarang terpaksa kita kurangi produksinya. Karena kita tidak bisa melakukan penyesuaian harga. Kalau batasannya di atas HPP (harga pokok produksi), kita kurangi, untuk produk tertentu tidak kita dikeluarkan," katanya.
Selanjutnya, Ishana berharap, agar kenaikan harga daging ayam tidak berkepanjangan, sehingga menganggu industri di dalam negeri semakin parah. Pemerintah pun diminta membuat aturan khusus agar industri mendapatkan pasokan ayam secara khusus.
"Karena selama ini industri dibiarkan berebut dengan pasar konsumen. Jadi pemerintah harus benahi tata niaga sistem bisnis perunggasan," ujar dia.
Dia mengungkapkan dalam industri ini, kestabilan pasokan dan harga bahan baku menjadi salah satu komponen utama dalam menjaga keberlangsungan usaha di masa depan. .
"Dalam setahun (kebutuhan daging ayam industri pengolahan) itu 60 ribu ton, atau setara dengan 100 ribu ekor ayam hidup. Itu hanya 4 persen dari total produksi ayam di dalam negeri yang di 2015 katanya sebesar 3,18 juta ton. Jadi sebenarnya ini tidak menganggu pasar," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Harga ayam ini kenaikannya tidak wajar. Kan kalau industri butuh ayam boneless (tanpa tulang), itu harga normal sekitar Rp29-34 ribu per kg. Tapi sekarang industri harus beli dari pasar sekitar Rp48-50 ribu per kg," ujar Ishana di Jakarta, Senin 25 Januari 2016.