Laba Bersih BNI Anjlok 15,9%
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Laba bersih PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tahun 2015 mencapai Rp9,1 triliun, turun 15,9 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp10,8 triliun.
Sementara menurut Direktur Utama BNI Achmad Baiquni pendapatan bunga bersih (nett interest income) pada tahun 2015 tumbuh 12,3 persen menjadi Rp25,6 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp22,8 triliun.
Sedangkan pendapatan fee based meningkat dari Rp6,9 triliun menjadi Rp7,3 triliun. Pendapatan fee based berasal dari berbagai segmen bisnis seperti pembayaran transaksi ATM yang tumbuh 45,5 persen, trade finance 44,4 persen, dan bank assurance tumbuh 37,7 persen.
"Keberhasilan BNI dalam menggalang dana murah dan melakukan efisiensi biaya dana berhasil menjaga nett interest margin (NIM) pada level 6,4 persen," kata Baiquni di Jakarta, Senin 25 Januari 2016.
Sementara itu dengan strategi dan pengelolaan bisnis yang terkontrol dan efisien, pada tahun 2015 BNI mencatat pertumbuhan laba sebelum pencadangan sebesar 10,4 persen menjadi Rp18,7 triliun, dibandingkan tahun 2014 senilai Rp16,9 triliun.
“Peningkatan laba sebelum pencadangan tersebut mencerminkan bisnis BNI tetap tumbuh dengan solid. Upaya penguatan bisnis BNI akan terus dilakukan agar strategis bisnis jangka panjang perusahaan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan,” tuturnya.
Kemudian, sebagai bagian dari langkah manajemen dalam pengelolaan risiko, pada tahun 2015 pencadangan kredit BNI naik 101,4 persen atau senilai Rp7,3 triliun.