Mau Lihat Gerhana Matahari Total, Lepas Kacamata

Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVA.co.id –  Kebanyakan orang beranggapan, saat melihat fenomena Gerhana Matahari Total (GMT), seseorang harus menggunakan kaca mata filter untuk melindungi mata dari kerusakan. Namun, anggapan itu disangkal oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Teori itu, disebutkan hanyalah pembodohan publik.
 
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menjelaskan, menatap matahari total atau matahari tertutup oleh bulan adalah aman. Namun, yang perlu menjadi perhatian adalah ketika seorang lama memandang saat matahari yang masih gelap sebagian.
 
“Yang harus diperhatikan pada saat matahari total itu aman tanpa menggunakan alat. Jadi ketika matahari tertutup oleh bulan, terlihat korona. Itu justru filter atau kaca mata dilepas, karena tidak akan terlihat ,” ujar Thomas saat pemaparan konferensi pers yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 25 Januari 2016.
 
Thomas melanjutkan, jika seseorang yang menatap lama matahari, atau ketika menunggu GMT, saat matahari setengah tertutup, harus menggunakan filter, yaitu Neutral Density 5 (ND5).
 
“Itu bisa meredupkan cahaya matahari 100 ribu kali, kita harus berhati-hati juga, kemungkinan ada yang nakal membuat (tanpa filter ND5)” katanya.
 
GMT diperkirakan akan jatuh pada 9 Maret 2016. Ada 12 Provinsi di Indonesia yang dapat menyaksikan seluruh fenomena langka ini. Wilayah tersebut yaitu Bengkulu, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka  Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

Jangan Dibuang! 7 Sisa Sayuran yang Mudah Tumbuh Kembali dengan Menanam di Air

Di Sejumlah kota besar seperti, Palembang, Tanjung Pandang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Ternate, Sofifi, juga bisa menyaksikan fenomena langka tersebut.
 
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, antara lain Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon. (ase)