Hanya 67% Rakyat Indonesia Akses Air Minum

VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat, saat ini akses air minum di Indonesia masih sangat rendah hanya mencapai di angka 67 persen.  Pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 mencantumkan target 100 persen akses air minum pada 2019 mendatang.

Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) menyatakan optimistis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang dibebankan sejumlah target dari pemerintah pusat, akan bisa melaksanakan targetnya.

"Dari 67 persen akses air minum rakyat Indonesia, kontribusi air minum perpipaan oleh perusahaan air minum (PDAM/swasta) baru sekitar 25 persen. Kemudian, untuk mencapai target di akhir 2019, sektor air minum perpipaan dituntut meraih rata-rata capaian enam sampai tujuh persen per tahun," Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Mochammad Natsir di Jakarta, Jumat 22 Januari 2016.

Diutarakannya, untuk mencapai target di 2019, pemerintah pusat memperkirakan investasi yang dibutuhkan untuk sektor air minum sekitar Rp 274,80 triliun. Pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (‎APBN) diperkirakan hanya mampu memberikan kontribusi Rp90,7 triliun atau sekitar 33 persen dari total kebutuhan investasi. Ada kekurangan dana sebesar Rp 184,10 triliun.

"Dengan kata lain, pendanaan menjadi salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi PDAM dalam mencapai target 2019," kata dia.

Kekurangan ini diharapkan dapat dipenuhi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), internal PDAM, Kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS) atau melalui pinjaman ringan dari perbankan.

Harga Air Minum Kemasan Tak Akan Naik

"Kalau naikkan harga, (dikhawatirkan) konsumen akan pindah."

VIVA.co.id

23 Februari 2016