Ini Alasan WhatsApp Gratiskan Layanan

Sumber :
  • REUTERS/Barry Huang

VIVA.co.id - Layanan messaging populer, WhatsApp memutuskan tak menarik biaya langganan kepada pengguna. WhatsApp sudah mengumumkan layanan mereka akan terus gratis.

Keputusan WhatsApp menggratiskan layanan mereka menimbulkan banyak pertanyaan. Sebab diketahui jumlah pengguna layanan messaging milik Facebook itu kian bertambah, disebutkan sudah hampir menembus 1 miliar pengguna. Dengan layanan gratis, WhatsApp mengatakan akan menarik pendapatan melalui monetisasi layanan bisnis.

Terkait dengan maksud perusahaan menggratiskan layanan itu, beberapa analis angkat pendapat.

"Mereka pada dasarnya tidak menghasilkan uang karena setiap tahun memperluas layanan, terbaru mereka mengatakan ke pelanggan mereka menarik biaya langganan US$1," kata Dippak Khurana, pendiri dan Chief Executive Officer Vserv, perusahaan jaringan periklanan mobile dikutip dari Business Standard, Kamis 21 Januari 2016.

Khurana mengatakan keputusan WhatsApp itu memang ingin menyesuaikan dengan visi yang sudah dijalani pemiliknya, Facebook. Dia mengatakan selama ini Facebook juga tidak menarik biaya langganan pada platform mereka.

"Saya akan mengatakan ini dalam mensinkronkan dengan filosofi Facebook. Sekarang, WhatsApp adalah layanan Facebook yang lain, dan dibuat gratis. Mereka telah membuat WhatsApp sinkron dengan penawaran mereka," jelas dia.

Sedangkan analis lainnya, punya pendapat jika WhatsApp tetap menarik biaya langganan, maka platform itu bisa terancam dengan banyaknya pesaing.

"Jika mereka mengubahnya, ada bahaya nyata orang akan meninggalkan dan beralih ke pesaing seperti Telegram, Viber, WeChat dan lainnya," kata Mahesh Murthy, pemasar dan pendiri Pinstorm.

Menurut Murthy, keputusan WhatsApp memperkenalkan layanan bisnis merupakan keputusan yang ideal. Dengan demikian, perusahaan yang ingin menjangkau pelanggan, bisa menggunakan platform komunikasi WhatsApp. 

Para ahli platform internet mengatakan, secara tradisional penarikan biaya langganan pada pengguna merupakan tantangan besar. Meskipun itu menarik biaya langganan hanya dalam layanan premium saja.

Hal ini bisa dilihat, layanan Yahoo! Messenger yang tetap gratis sejak muncul pada 2000. Salah satu langkah Yahoo Mail yang mencoba menarik biaya langganan melalui layanan premium nyatanya sulit berhasil.

Sedangkan dalam pasar layanan messaging, pesaing WhatsApp semuanya menggratiskan layanan mereka. Tercatat Line hanya mengambil langkah monetisasi dengan stiker dan emotikon mereka.

Pengamat: Enkripsi WhatsApp Kabar Baik untuk Koruptor