Tak Dapat PMN Rp2 Miliar, Bulog Siapkan Skala Prioritas

Presiden Jokowi saat meluncurkan operasi pasar beras
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) memang menganggarkan dana triliunan rupiah untuk investasi. Namun, perusahaan pelat merah ini bersiap-siap merevisi anggaran investasinya.

Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti, mengatakan bahwa Bulog berencana berinvestasi Rp2,56 triliun pada tahun ini. Angka ini terdiri atas dana internal Bulog sebesar Rp561,1 miliar dan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2 triliun.

"Namun, ya, karena ada penundaan PMN, kami harus repositioning investasi," kata Djarot di kantor Bulog, Jakarta, Kamis 21 Januari 2016.

Sekadar informasi, pada tahun ini, perusahaan ini memang mengajukan dana PMN sebesar Rp2 triliun. Rencananya, Bulog akan menggunakan suntikan modal negara itu untuk membangun infrastruktur pasca panen, berupa pusat pengeringan gabah (drying center), penggilingan padi (rice milling), dan cold storage (ruang penyimpan dingin).

DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga Bahan Pokok

Namun, PMN yang diajukan Bulog ini ditunda hingga pembahasan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 dilakukan.

Djarot mengatakan, kalau Bulog tidak mendapatkan PMN, otomatis dana investasi perusahaan ini akan berkurang. Untuk itu, mereka harus menyusun skala prioritas dalam investasi infrastruktur.

"Kalau tidak mendapatkan (PMN), kami reposisi dan membuat skala prioritas," kata dia.

Djarot mengatakan bahwa pihaknya menggandeng pihak ketiga untuk membuat kajian tentang skala prioritas investasi Bulog. "Saya berharap akhir bulan kajiannya selesai. Hasilnya ini nantinya jadi panduan teman-teman dalam menyikapi investasi," kata dia.