Transplantasi Kepala Monyet Berhasil, Tanpa Cacat

Monyet yang sukses jalani transplantasi kepala
Sumber :
  • www.mirror.co.uk/Newscientist

VIVA.co.id - Setelah operasi tranplantasi kepala berhasil dilakukan pada ribuan tikus. Kini, sesuai dengan janji, para ahli bedah saraf perintis untuk menuju tranplantasi pada kepala manusia, tampaknya akan menuai keberhasilan.
 
Baru-baru ini, para ahli bedah saraf perintis yang menjalankan eksperimen mereka di China, berhasil melakukan tranplantasi pada kepala monyet.
 
Seperti dilansir Mirror, Kamis, 21 Januari 2016, ahli bedah saraf, Sergio Canavero mengatakan, operasi tranplantasi kepala monyet dilakukan di Harbin Medical University, Provinsi Heilongjiang, China.
 
“(operasi berhasil), tanpa cedera neurologis dari jenis apa pun,” ujar Canavero.

Efek Donor Organ bagi Tubuh Manusia

Ia menambahkan, namun sayangnya,  monyet itu mati setelah 20 jam kemudian. Canavero menegaskan kematian monyet bukan karena cedera saat operasi, melainkan alasan etis.
 
Canavero pun dalam rilisnya itu menampakkan foto dan video kepala monyet yang ditransplantasikan, dengan bekas jahitan yang terlihat jelas di leher monyet itu.
 
Ia menyatakan, selanjutnya, para ahli akan memulai terobosan transplantasi kepala manusia. Para ahli menargetkan, pada akhir 2017, misi tersebut berhasil dilakukan.
 
Transplantasi kepala manusia, pertama kali di dunia akan dilakukan pada seorang pasien asal Rusia, Valery Spiridonov, yang menderita penyakit pengecilan otot.
 
“Saya akan mengatakan, bahwa kita memiliki banyak data untuk itu (transplantasi kepala manusia)” kata Canavero.
 
Namun untuk dana, Canavero mengatakan, memang butuh biaya yang besar untuk eksperimen itu. Ia pun berencana untuk menggandeng pendiri Facebook, Mark Zuckerberg untuk membantu mendanai proyek tersebut.
 
Untuk diketahui, transplantasi kepala monyet, sukses pertama kali dilakukan ahli bedah saraf yang dipelopori oleh Robert J White, pada 1970. Awalnya, monyet tersebut merespons dengan baik, tapi ia pun mati setelah sembilan hari. Tubuhnya menolak menerima kepala baru.