Pembangunan Smelter Freeport di Gresik Lamban
- Raden Jihad Akbar / VIVA.co.id
VIVA.co.id - PT Freeport Indonesia diwajibkan untuk segera menyelesaikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian konsentrat (smelter) di Gresik, Jawa Timur pada 2017 mendatang.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan dispensasi waktu apapun bagi perusahaan tambang multinasional tersebut.
Artinya, penyelesaian pembangunan pabrik smelter menjadi harga mati bagi Freeport. Namun, Direktur Eksekutif PT Freeport Indonesia, Clementino Lamury mengungkapkan, progres pembangunan smelter tersebut baru mencapai 11,5 persen. Hal ini dikarenakan penandatanganan Engineering Procurement Construction (EPC) baru dilakukan di akhir 2015 lalu.
"Progressnya sudah 11,5 persen. Baru sebagian lahan petrokimia Gresik yang direklamasi. Setengahnya lagi belum," ujar Lamury dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Jakarta, Rabu 20 Januari 2016.
Lamury mengatakan, pihaknya masih optimistis pembangunan smelter itu akan rampung tepat pada waktu yang telah ditetapkan pemerintah. Rencananya, akhir Juli tahun ini, peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut akan mulai dilakukan.
"Kami sudah Amdal expose. Akhir Juli tahun ini, bisa groundbreaking," ujarnya berjanji.
(mus)