Defisit APBN 2016, Pemerintah Kejar Pajak dan Cari Utang
Selasa, 19 Januari 2016 - 10:07 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA.co.id
- Pemerintah akan mendorong penerimaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016, untuk meminimalisasi defisit.
Penerimaan negara dari sektor perpajakan, termasuk bea dan cukai pun masih akan menjadi andalan pemerintah.
“Meminimalisir defisit kan dua (cara), yaitu dengan mendorong penerimaan dan pengendalian belanja. Karena belanja itu relatif sudah ditetapkan, berarti fokus kami akan lebih kepada mengoptimalkan penerimaan. Karena harga minyak itu turun, makanya yang harus dioptimalkan adalah pajak dan cukai,” kata Menteri Keuangan, Bambang P.S. Brodjonegoro, seperti dikutip pada laman Kementerian Keuangan, Selasa, 19 Januari 2016.
Karena itu, Bambang meminta, jajaran Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk bekerja lebih keras dalam menggali potensi penerimaan yang lebih besar.
Dia menuturkan, jika pengampunan pajak (tax amnesty) berhasil dilaksanakan tahun ini dan besarnya basis pajak yang sebenarnya dapat diketahui, diharapkan defisit dalam APBN 2016 dapat lebih ditekan.
“Kalau pengampunan pajak bisa dilakukan tahun ini, maka tentunya ini akan sangat membantu upaya kita untuk mengurangi defisit,” tambahnya.
Sementara itu, terkait strategi pembiayaan defisit APBN 2016, pemerintah akan lebih mengandalkan sumber pembiayaan yang berasal dari dalam negeri.
Meskipun, tidak menutup kemungkinan pemerintah juga akan mengambil pembiayaan dari luar negeri dengan biaya murah.
“Jadi itu strategi kita untuk jaga supaya meskipun kita defisit tapi kita punya strategi utang yang relatif berkelanjutan,” tuturnya.
Menkeu Akan Ubah Postur Belanja APBN-P 2016
Penerimaan pajak tahun ini terancam shortfall Rp219 triliun.
VIVA.co.id
4 Agustus 2016
Baca Juga :